Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikapi Tahun Politik, PGK Gelar Dialog Lawan Hoaks

Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) menggelar dialog kebangsaan milenial bertema 'Peran Strategis Pemuda dan Mahasiswa Dalam Menyikapi Tahun Politik

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sikapi Tahun Politik, PGK Gelar Dialog Lawan Hoaks
Istimewa
Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) menggelar dialog kebangsaan milenial bertema 'Peran Strategis Pemuda dan Mahasiswa Dalam Menyikapi Tahun Politik 2019'. 

TRIBUNNEWS.COM - Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) menggelar dialog kebangsaan milenial bertema 'Peran Strategis Pemuda dan Mahasiswa Dalam Menyikapi Tahun Politik 2019'.

Dialog kebangsaan ini digelar sebagai upaya membantu memerangi hoaks atau berita tidak benar di masyarakat. Masyarakat termasuk generasi milenial harus diberikan sosialisasi bahaya penyebaran berita hoax.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi mengatakan untuk mengedukasi kaum milenial ini terdapat dua media, pertama melalui dialog dan kedua dengan pelatihan lokakarya.

"Pertama, harus dikenali dulu literasi digital itu sebagaimana fungsinya, dalam mengatur aplikasi serta memberikan konten. Kami terus menerus secara masif ini kedepannya, agar mereka mengerti apa peranan literasi digital dalam membangun wawasan kebangsaan guna memperkokoh persatuan dan menjaga pancasila," kata Bursah, kemarin.

Baca: Hadiri Reuni 212 Prabowo akan Dapat Efek Elektoral Besar

Menurut dia, supaya keterbelahan ini dapat direkatkan kembali, demokrasi itu ada perbedaan apalagi menjelang Pilpres. Namun semua itu lazim, terlebih masyarakat harus menghindari hal-hal bersifat membelah.

Selain itu, kata dia, kegiatan seperti ini harus digencarkan kemana-mana kaum milenial dilibatkan. Melalui diskusi ini dapat bertukar pikiran memperkuat literasi juga narasi.

Harapannya, semua informasi mengenai kebaikan dari fungsi digital, dapat bermanfaat bagi pembangunan ekonomi dan politik demokrasi.

Berita Rekomendasi

Di kesempatan itu, hadir Adi Prayitno (pengamat politik), Hizar Ahmad Saputra (Ketua umum Himma Persis 2016-2018), (Zainuddin Arsyad Pemuda Alumni 212), Keynote Speech Bursah Zarnubi (Ketua umum PGK) dan puluhan mahasiswa dari berbagai almamater.

Adi Prayitno selaku pengamat politik mengatakan, dalam konteks dan konstelasi seperti ini, kita harus mempunyai keinginan juga kepedulian seperti sifatnya partisipasi yang konvensional dan non konvensional.

"Kalau yang partisipasi konvensional itu bisa seperti partai politik dengan menyampaikan visi misi kandidat, meminta dukungan kepada orang untuk salah satu Paslon dan seterusnya," tuturnya.

Sedangkan non konvensional bisa dimaksimalkan oleh milenial, yaitu terlibat di persoalan-persoalan politik, keumatan dan kebangsaan.

"Jadi kalau ada persoalan yang tidak baik kita harus kritis, kalau berita hoax, fitnah dan soal ujaran kebencian harus di lawan baik di suatu grup smartphone ataupun di media sosial."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas