Mabes Polri Akan Pastikan Jumlah Korban Penembakan di Papua
Brigjen Pol Mohammad Iqbal menjelaskan pihaknya akan segera memastikan jumlah korban penembakan di pekerja Trans-Papua.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal menjelaskan pihaknya akan segera memastikan jumlah korban penembakan di pekerja Trans-Papua.
Alasannya, sejauh ini kepolisian hanya mendapatkan informasi dan narasi dari media. Serta pihak Polda Papua dan Pangdam Cenderawasih, dalam perjalanan menuju lokasi.
"Peristiwa ini memang terjadi kemarin, namun Mabes Polri belum memastikan jumlahnya. Beredar memang ada 31orang, 24 orang di narasi media mainstream. Tapi, sekali lagi bapak kapolda papua dan bapak pangdam sedang menuju ke lokasi untuk melakukan tindakan tindakan," jelasnya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/11/2018).
Kendati demikian, dirinya dapat menduga sementara, mereka yang menjadi korban sebagian besar merupakan warga Papua yang bekerja di perusahaan PT Istaka Karya.
"Sekali lagi, kami harus ke lokasi kejadian perkara untuk menemukan semua bukti bukti yang ada petunjuk yang ada pertolongan korban yang paling utama," tukasnya.
Baca: Menteri PUPR Sebut Tak Ada Warga yang Menolak Proyek Trans Papua
Sebelumnya peristiwa pembunuhan sadis kembali terjadi, kali ini di wilayah Nduga, Papua, pada Minggu (2/12/2018).
Pembunuhan sadis ini dilakukan diduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) terhadap 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Disampaikannya, sampai saat ini, informasi yang diterima ada 31 orang pekerja yang dikabarkan meninggal dunia atas ulah kelompok KKB.
“Informasinya 24 orang dibunuh di kamp. Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri,” katanya.