Adjeng Suminar dan Giring Jadi Caleg Paling Dipercaya Mahasiswa Bawa Perubahan
Hal itu terlihat dari survei Pemilu yang diadakan di kalangan mahasiswa di Bandung Jawa Barat.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tiga calon anggota legislatif untuk pusat dari daerah pemilihan Jawa Barat, menjadi andalan bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan jika terpilih kelak.
Hal ini terlihat dari hasil survei di kalangan mahasiswa Jabar.
Survei yang dilakukan oleh Kaukus Mahasiswa untuk perubahan ini menggunakan metode random sampling dengan responden sekitar 400 mahasiswa di Jabar dan sampling error sekitar 3 persen.
Hasilnya, tiga caleg yang sangat diandalkan untuk melakukan perubahan tersebut antara lain, R. Adjeng Ratna Suminar (PDIP/ Dapil Jabar 2), Giring Nidji (PSI/Dapil Jabar 1), dan Donny Ukon (PDIP/Dapil Jabar 10).
Koordinator Kaukus Mahasiswa untuk Perubahan Dedi Hamzah mengatakan, perubahan yang dimaksud dalam survei yang dibagikan kepada mahasiswa ini antara lain, mahasiswa percaya jika para caleg tersebut bisa melakukan perubahan untuk tidak korupsi dan menjadi virus bagi para anggota DPR RI lainnya agar tidak melakukan penggelapan uang negara.
“Dari hasil survei, mereka percaya jika tiga caleg DPR RI tersebut tidak korupsi karena melihat latar belakang para calon, seperti mereka sudah kaya raya akan materi sebelumnya, kemudian secara pengalaman seperti Adjeng ternyata tidak terbelit kasus korupsi saat dia menjabat anggota DPR RI dulu,” ungkap Dedi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/12/2018).
Dedi mengatakan, indikator melakukan perubahan lainnya yakni para caleg tersebut dipercaya bisa melakukan inovasi dalam melakukan tugasnya jika terpilih kelak.
“Mahasiswa percaya para caleg tersebut dapat melakukan inovasi saat menjalani fungsi legislasi, pengawasan, dan bugeting jika terpilih jadi anggota dewan,” katanya.
Selain itu, lanjut Dedi, perubahan lainnya yakni para caleg tersebut jika terpilih kelak akan sangat memperhatikan daerah pemilihannya.
“Jadi mereka berpendapat secara pengalaman, anggota dewan yang sudah terpilih biasanya terkadang lupa akan dapil masing-masing. Baik untuk membangun dapilnya maupun bertemu dengan konstituennya. Namun ketiga caleg tersebut dipercaya bisa berubah, malah diyakni akan sangat memperhatikan dapilnya tersebut,” ujar Dedi.
Survei kepada kalangan mahasiswa se-Jabar ini pun menghasilkan jika 65 persen kalangan mahasiswa akan memilih dalam pesta demokrasi serentak April 2019.
Sedangkan 25 persen menyatakan tidak akan memilih, dan sisanya masih pikir-pikir.
“Ternyata angka golput dikalangan mahasiswa cukup tinggi. Alasannya, para caleg jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” kata Dedi.
Sedangkan terkait pilihan mahasiswa di Jabar kepada partai dengan indikator caleg, bedasarkan hasil survei, PDIP menjadi urutan teratas, disusul PKS, dan Gerinda.
“PDIP 20 persen, PKS 16 persen, Gerinda 10 persen. Sisanya terbagi ke berbagai partai politik,” pungkasnya.