Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penanganan Pelanggaran dan Penegakan HAM Harus Menjadi Fokus Pemerintah

Penangganan pelanggaran dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) harus menjadi salah satu fokus dari pemerintah.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Penanganan Pelanggaran dan Penegakan HAM Harus Menjadi Fokus Pemerintah
Tribunnews/Dany Permana
Kontras yang diwakili Kadiv Pembelaan Hak Sipil Politik Kontras, Putri Kanesia mendesak agar penegakan hukum yang dilakukan TNI/Polri harus tetap memperhatikan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) saat memberikan keterangan pers terkait kekerasan di Papua, di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta Pusat, Sabtu (16/8/2014). Kontras mencatat setidaknya telah terjadi 66 peristiwa kekerasan yang dilakukan TNI/Polri dan orang tak dikenal (OTK) pada periode Januari-Juni 2014. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangganan pelanggaran dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) harus menjadi salah satu fokus dari pemerintah.

Sehingga, tidak hanya menjadi bargain politik di setiap Pemilu.

"Pemerintah masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah melaksanakan rekomendasi Universal Periodic Review 2017 dan kewajiban perlindungan dan pemenuhan HAM lainnya yang telah mengikat," ujar Deputi Koordinator KontraS Putri Kanesia, Selasa (11/12/2018).

Sejauh ini, kata dia, agenda HAM, khususnya kondisi hak-hak sipil politik kalah prioritas dibanding obsesi pemerintah mengenjot pembangunan infrastruktur.

Dia melihat, komitmen pada isu ekonomi, sosial, dan budaya dipenuhi secara parsial dengan terbitnya sejumlah regulasi dan kebijakan.

"Citra positif yang dibangun pemerintah Indonesia dalam forum – forum internasional belum sepenuhnya sejalan dengan situasi dan kebijakan pemenuhan HAM di tingkat nasional," kata dia.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Sekjen Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Taufan Hunneman, mengatakan Penangganan pelanggaran dan penegakan HAM harus terus dilakukan. Untuk itu, diperlukan komitmen dari pemimpin yang akan memimpin Indonesia.

Baca: Komnas HAM Akan Serahkan 8 Rekomendasi untuk Jokowi

Sehingga, dia menilai, penting momen Pemilu 2019 yang menjadi penentuan memilih pemimpin. Dia mengingatkan agar memilih pemimpin bebas dari pelanggaran masa lalu sehingga fokus penangganan pelanggaran dan penegakan HAM dapat dilakukan.

Dia menegaskan, kepemimpinan bagian atau yang mau membalikkan ke dalam keadaan masa lalu sangat tak patut di terima oleh akal sehat maupun oleh peradaban bangsa.

"Ke depan penuntasan kasus-kasus hak asasi manusia menjadi kasus yang perlu diselesaikan. Pelanggaran HAM merupakan satu torehan tinta merah perjalanan bangsa ini," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas