Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Y-Publica: Isu Perda Agama Memberi Efek Elektoral bagi PSI

Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menilai Partai Solidaritas lndonesia (PSI) menyedot perhatian publik karena gebrakan dan narasi kampanye.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menilai Partai Solidaritas lndonesia (PSI) menyedot perhatian publik karena gebrakan dan narasi-narasi kampanyenya.

Sebagaimana diketahui. Ketua Umum PSI Grace Natalie mempersoalkan keberadaan perda agama.

Rudi menyebut, bahwa pidato itu menguntungkan bagi PSI karena efek viral. Sehingga PSI mendapatkan kampanye gratis.

Selain itu, menurut Rudi, pidato Grace Natalie menegaskan secara terbuka sikap politik PSI soal perda agama.

"Tentu saja publik yang berpandangan politik sama. baik yang sekuler maupun moderat akan bersimpati kepada PSI, sehingga PSI mendapat efek elektoral cukup signifikan," kata Rudi dalam rilis survei di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).

Rudi membandingkan dengan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto yang juga mendapatkan perhatian dari publik dan diketahui juga sikap politiknya.

"Terlepas dari setuju dan tidaknya dengan narasi Berkarya untuk menghidupkan gagasan tentang Orde Baru," ungkap Rudi.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Y-Publica. Elektabilitas PSI mengalami kenaikan signifikan karena sudah menyentuh angka 2,6 persen.

Partai Berkarya juga naik pelan di angka 0.8 persen.

"Perindo mengalami stagnasi di angka 2,5 persen dari survei sebelumnya pada Agustus 2018,” imbuh Rudi.

Pada posisi puncak, elektabilitas PDI Perjuangan bertengger di angka 29,1 persen.

Disusul oleh Gerindra dengan 14,8 persen dan Golkar stagnan di angka 9 persen.


"PKB konsisten naik dari 5,1 persen pada Mei 2018 menjadi 7.0 persen. begitu pula Demokrat mulai membaik setelah sempat merosot pada Agustus lalu," jelas Rudi.

Menurut Rudi, elektabilitas yang stagnan maupun melorot seperti dialami Golkar, Nasdem. Perindo dan Hanura disebabkan oleh absennya partai-partai itu untuk menghadirkan gebrakan-gebrakan yang menyita perhatian publik.

Diketahui, survei Y-Publlca dilakukan pada 20 November hingga 4 Desember 2018 dengan responden 1200 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling.

Margin of error dalam survei adalah 2.98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut adalah hasil lengkap elektabllitas partal politlk menurut survei Y-Publica:

PDIP 29.1% 
Gerindra14.8% 
Golkar 9.1% 
PKB 7.0% 
Demokrat 6.8% 
Nasdem 3.7% 
PPP 3.2% 
PKS 3.0% 
PAN 2.7% 
PSI 2.6% 
Perlndo 2.5% 
Hanura 1 .6% 
PBB 1.1% 
PKPI 0.3% 
Berkarya 0.8% 
Garuda 0.5%

Belum memutuskan/tidak menjawab sebesar 11.3 persen.(*)

Baca: PSI Pertanyakan Gerindra yang Ributkan Kotak Suara dari Kardus

Baca: Banyak Baliho PSI Dirusak, Guntur Romli: Kami Tidak Cengeng, Kami Lawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas