Jokowi Khusyuk Ziarah ke Makam Gus Dur Hingga Ingat Semangat KH Hasyim Asy'ari saat Resmikan Museum
Jokowi tampak khusyuk saat bersimpuh sambil berdoa di samping makam KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur, didampingi Yenny Wahid
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini, Selasa (18/12/2018), menyempatkan berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur.
Di Pondok Pesantren Tebuireng, Jokowi didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Staf Khusus Presiden Johan Budi Sapto Pribowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Ketua TKN Jokowi - Maruf Amin, Abdul Kadir Karding.
Baca: Di Ponpes Darul Ulum, Jokowi Jadi Imam Salat Zuhur
Mereka disambut oleh pengurus Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid atau Gus Solah, putri Presiden ke-4 RI, Almarhum Abdurrachman Wahid atau Gusdur, Yenny Wahid dan jajaran pengurus pondok pesantren.
Setelah melakukan pertemuan hampir 1 jam, Presiden Jokowi beserta rombongan langsung menuju ke makam di halaman belakang.
Ada banyak makam di sana. Namun Jokowi hanya berziarah ke empat makam yang ada di halaman depan, di antaranya makam Gus Dur dan KH Hasyim Asy'ari.
Jokowi tampak khusyuk saat bersimpuh sambil berdoa di samping makam KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur, didampingi Yenny Wahid.
Setelah berdoa, Jokowi menaburkan bunga di atas kedua makam tersebut, kemudian berziarah ke dua makam lainnya.
Jokowi kemudian meninggalkan kompleks pemakaman yang ada di halaman belakang, lalu menuju ke lokasi selanjutnya, yakni meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari.
Baca: Silaturahmi ke Ponpes Darul Ulum, Jokowi Beri Pesan soal Kerukunan
Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan apa yang ada di benaknya mengenai sosok KH Hasyim Asy'ari, yang namanya digunakan sebagai museum tersebut.
"Saya membayangkan begitu besarnya semangat perjuangan beliau. Begitu besarnya rasa cinta beliau beserta para ulama pada tanah air kita Indonesia sehingga KH Hasyim Asy'ari bersama dengan para ulama lainnya dengan berani, dengan keteguhan hati, mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai perang jihad fisabilillah, jihad di jalan Allah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.