Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Ini Anggap Video Kampanye Terbaru Prabowo-Sandi Hanya Menanamkan Pesimisme

Diera digital seperti saat ini, kata dia, peluang usaha dari berbagai sektor terbuka lebar. Baik itu dari menempatkan posisi pekerja

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Pengamat Ini Anggap Video Kampanye Terbaru Prabowo-Sandi Hanya Menanamkan Pesimisme
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saatmemberikan sambutan usai menyaksikan pengukuhan Relawan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) Kaltim di Balikpapan Sport and Convention Center (DOME) beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pengamat Komunikasi dari Univeritas Bung Karno Cecep Handoko atau biasa disapa Ceko menilai, video kampanye terbaru pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang menyindir profesi arsitek, profesi mandiri yang banyak digeluti generasi milenial, terkesan menakut-nakuti.

Ia mengungkap, hal itu terlihat dalam konten video dari pasangan Prabowo-Sandi yang teruang dalam Iklan 'kerja, kerja, kerja' Gerindra, yang diunggah akun Twitter resmi Partai Gerindra. "Secara keseluruhan konsep kampanye tim Prabowo cenderung menakuti dan menanamkan pesimisme masyarakat," kata Ceko, Selasa (18/12/2018).

Menurutnya, tim dari kubu Prabowo-Sandi terus-menerus menebar pesan yang cenderung mengajak publik untuk pesimis. Terlebih, dalam video tersebut terkesan 'merendahkan' profesi tertentu.

"Menanamkan jiwa pesimis pada generasi muda, tim Prabowo enggak tahu kalau sekarang para konglomerat dunia didominasi oleh orang-orang yang mampu memanfaatkan teknologi. Ali Baba, Mark Zukenberg dan sederet nama lainnya," kata dia.

Dalam video itu juga, kata dia, ada bagian lain yang secara tidak langsung menjelaskan bahwa itu karekter Prabowo yang sebenarnya. Yakni gagal berkali-kali jadi presiden, juga tidak mau bergerak maju melihat dunia profesi dan pekerjaan yang berubah.

"Sama seperti isi iklan itu, seorang sarjana arsitek yang belum mendapat kerjaan dan menggap kerjaan lain tidak pantas karena tidak sesuai dengan cita-cita bapaknya. Belum lagi disitu kok kayak ada kesan menghjna pekerjaan sebagai fotografer," ujar dia.

Diera digital seperti saat ini, kata dia, peluang usaha dari berbagai sektor terbuka lebar. Baik itu dari menempatkan posisi pekerja ataupun wirausaha.

Baca: Soal Pidato Indonesia Punah, Fahri Hamzah: Prabowo Harus Mengurai Solusi secara Lebih Nyata

Berita Rekomendasi

"Pertama era digital berpengaruh pada besaran modal usaha kalau anak muda kreatif dia punya peluang untuk berwirausaha meski tidak mempunyai modal besar," ia menegaskan.

Ceko kemudian mencontohkan, seperti menjadi reseller sebuah produk, generasi milenal memanfaatkan media sosial untuk berjualan. Dengan tidak perlu mengeluarkan modal. Asal ada kemauan dan kesungguhan berusaha.

Bila ini ditarik ke arah politik, kata dia, selama ini pasangan capres yang punya konsep jelas terhadap perkembangan industri kreatif ataupun digital ekonomi baru pasangan Jokowi dan Maruf. "Hall itu jelas dari progran revolusi digital 4.0 yang mereka dengungkan," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas