Gus Sholah Disowani Pengurus PPP versi Muktamar Jakarta Pendukung Prabowo-Sandi, Ini Reaksinya
Pengurus PPP versi Muktamar Jakarta bertemu Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah)
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta bertemu Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah), Kamis (20/12/2018) di Ponpes Tebuireng Jombang.
Rombongan hadir dengan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Humprey Djemat.
Berdasarkan penjelasan Humprey, kedatangannya tersebut merupakan upaya konkret memenangkan pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden yang didukung pihaknya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi).
"Kami kan mendukung Prabowo, sehingga kami harus berkeringat," kata Humprey kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (20/12/2018).
Humprey tak sendiri, namun juga membawa sejumlah fungsionaris partai berlambang Ka'bah ini.
"Selain itu, kunjungan ini juga untuk bersilaturrahmi dengan alim ulama," kata Humprey menambahkan.
Menurutnya, semenjak berdiri PPP merupakan partai yang dekat dengan ulama, sehingga dalam setiap gerak langkah harus mengajak para ulama, termasuk saat memenangkan pilpres.
"Kunjungan ini sekaligus merekatkan kembali hubungan PPP dengan alim ulama. Sebab pada prinsipnya, PPP didirikan dan dibesarkan oleh para ulama," katanya.
Lantas bagaimana respon Gus Sholah? Humprey mengatakan bahwa Gus Sholah belum dapat secara langsung memberikan dukungan di masing-masing pasangan capres.
"Gus Sholah tak ingin mencampuri soal pilihan presiden," ungkap Humprey.
Halaman selanjutnya
Kunjungan Humprey ke Tebuireng tersebut hanya dilakukan dua hari setelah kunjungan Presiden Joko Widodo di tempat yang sama, Selasa (18/12/2018) lalu.
Presiden Jokowi hadir untuk meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di kawasan Pesantren Tebuireng.
Terkait kedekatan momentum kehadirannya dengan Jokowi di Tebuireng, Humprey menegaskan bahwa hal itu hanya kebetulan saja.
"Pada prinsipnya kami sudah menjadwalkan cukup lama. Pertanyaannya, justru kenapa Pak Jokowi bersamaan dengan kita?" selorohnya.
Dukungan kader PPP di Pilpres memang dipastikan terbelah akibat panjangnya konflik internnal partai berbasis religius Islam ini.
PPP kubu Romahurmuziy (Romy) yang secara resmi diakui KPU telah mendukung Jokowi yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
Namun, tidak demikian dengan PPP kubu Muktamar Jakarta yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Sandi.
Keputusan dukungan ini dihasilkan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP Muktamar Jakarta pada 15-16 November 2018 silam.