Misnah Menangis Meratapi Rumahnya yang Rata dengan Tanah Akibat Tsunami
Padahal, sebelumnya ia bersama keluarga menempati rumah dengan luas hampir 72 meter persegi.
Editor: Hasanudin Aco
Hujan yang terus mengguyur sepanjang siang, memaksa tim Tribun untuk lebih memperlambat laju kendaraan dan terus menghindar dari lobang jalanan yang menganga lebar.
Dari perjalanan tersebut, setidaknya hanya dua kilometer saja jalanan yang dibeton.
Lebar jalan yang hanya cukup untuk satu mobil dan dua motor pun menjadi hambatan lain untuk menuju lokasi.
Warga Paniis lainnya, Surya mengatakan, baru pada Senin (24/12) sore, bantuan bisa masuk ke desa tersebut. Sebelumnya, akses jalan terputus dan tidak ada kendaraan yang dapat masuk ke lokasi.
"Sekarang Alhamdulillah, sudah ada bantuan. Meskipun, Posko belum ada. Baru logistik makanan ringan saja," ujarnya.
Sebagian besar warga mengungsi ke arah perbukitan yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Malam yang dingin, hujan yang terus mengguyur dan angin laut yang kencang, membuat warga menggigil. Saung yang ditempati untuk mengungsi, hanya terbuat dari kayu dan bambu yang disusun.
"Di sini paling kekurangan Selimut saja sih, sama beras juga tidak ada. Kalau mie instan, air mineral dan pakaian sudah cukup. Selimut yang tidak ada," ungkap Surya.
Jumlah korban
Jumlah korban bencana alam tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 429 orang.
Selain mengakibatkan korban meninggal dunia, sebanyak 1.485 orang mengalami luka-luka, 154 orang masih hilang, dan 16.082 orang mengungsi. Data itu baru data sementara yang diterima dan dirilis BNPB pada Selasa 25 Desember 2018, per pukul 13.00 WIB.
"Sampai hari ini update data total 429 orang meninggal dunia, 1.485 luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Kantor Graha BNPB, Selasa (25/12/2018).
Dia menjelaskan, jumlah pengungsi yang terdata jumlah naik secara signifikan karena sebelumnya BNPB mencatat hanya sekitar 5.000 orang mengungsi.
Menurut dia, jumlah pengungsi mengalami kenaikan signifikan, karena ada daerah-daerah yang baru terjamah oleh BNPB dan tim gabungan.
Dia menjelaskan, jumlah pengungsi yang terdata jumlah naik secara signifikan karena sebelumnya BNPB mencatat hanya sekitar 5.000 orang mengungsi.