Kiai Maruf Rebut Suara Milenial
Selain kampanye yang sempat menuai kontroversi, Ma'ruf juga terus menyerukan kampanye positif disetiap kunjungannya ke sejumlah daerah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
Maruf yakin apa yang diucapkannya tidak bermaksut menghina siapapun. Ia hanya prihati kepada sebagaian orang yang tidak bisa melihat prestasi yang telah dilakukan Presiden Jokowi.
4. Berebut Suara Milenial
Maruf sadar betul bagaimana kaum milenial menjadi 'rebutan' paslon capres-cawapres pada Pilpres 2019. Pasalnya, menurut data KPU, memprediksi jumlah pemilih muda saat ini diperkirakan mencapai 70-80 juta atau 35-40 persen dari 139 juta pemilih.
Maruf juga terus berkonsolidasi dengan kaum milenial. Sejumlah relawan milenial terus bertemu Ma'ruf di rumah Sitobondo, Menteng, Jakarta Pusat. Kaum milenial menjadi perhatian khusus Ma'ruf. Dari sejumlah lembaga survei merilis hasil menunjukan suara milenial masih cenderung sedikit yang memilih Ma'ruf.
Bahkan, kaum milenial cenderung memilih cawapres Sandiaga Uno. Itu pula yang dilakukan Ma'ruf Amin dengan bertemu dan berkomunikasi dengan kaum milenial.
Keliling Tingkatkan Elektabilitas
Maruf Amin, mengaku akan keliling daerah di Indonesia untuk berkampanye pada Januari 2019. Maruf memang belum berkeliling untuk kampanye lagi.
Pasalnya, kakinya sempat terkilir sehingga membutuhkan waktu untuk pemulihan. Namun, selama dia istirahat dari kampanye, banyak ulama maupun kelompok santri yang mendatangi kediamannya.
Selama Maruf beristirahat, timnya tetap turun ke lapangan untuk memantau kondisi di masyarakat. "Tim saya juga merambah begitu ke daerah-daerah. Saya terus memonitor keadaan sampai malam, dari subuh sampai malam," ujar Ma'ruf.
Baca: Warga Bekasi Bubuhkan Seratus Ribu Tandatangan Dukungan untuk Jokowi-Maruf Amin
Maruf mengatakan, ada 10 daerah prioritas yang masuk dalam diskusi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Dari 19 daerah itu, dikerucutkan lagi menjadi tiga, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.Namun, dia menilai, semua wilayah di Indonesia harus menjadi prioritas dalam hal perolehan suara.
"Kita menggunakan berbagai kelompok di dalam masyrakat. Di Banten ada kelompok apa saja, di DKI punya kelompok, Jabar juga begitu, dan semua kita gerakkan," jelasnya.