Warungnya Porak Poranda Diterjang Tsunami, Pak Aden Kini Hidup dari Bantuan
Warung Pak Aden yang berada di bibir Pantai Carita hancur diterjang tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) silam.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, CARITA - Menggunakan sebilah golok di genggaman tangan kanana, Pak Aden terus memotong terpal yang masih tersisa dari bekas warungnya.
Warung Pak Aden yang berada di bibir Pantai Carita hancur diterjang tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) silam.
Pak Aden yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang baju pantai di bibir Pantai Carita, kini hanya bisa mengandalkan bantuan dari para relawan.
"Sejak tsunami cuma ngandalin bantuan aja dari relawan," kata Pak Aden dijumpai TribunJakarta.com di bibir Pantai Carita, Jumat (28/12/2018).
Meski berhasil selamat, namun Pak Aden harus kehilangan seluruh dagangannya yang merupakan satu-satunya mata pencaharian yang ia miliki.
Aden menuturkan, momen menjelang natal dan tahun baru sangat ia nanti-nanti sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan, wisatawan baik dari dalam atau pun luar negeri akan ramai berkunjung ke Pantai Carita, dan omset penjualannya pun bisa melonjak drastis.
Baca: Mahasiswi UIN Raden Intan Bandar Lampung Mengaku Dicabuli Dosennya, 5 Bagian Tubuhnya Diraba
"Padahal yang saya tunggu-tunggu ini moment natal dan tahun baru, ramai kang disini tahun baruan mah, dagangan juga laris, tapi apadaya malah kena musibah," kata Pak Aden.
Pasca tsunami Selat Sunda, Aden menuturkan butuh waktu hingga tahunan lamanya agar ekonomi masyarakat Pantai Carita bisa normal sediakala.
Baca: RA Ancam Seret Pejabat Tinggi BPJS Ketenagakerjaan ke Polisi Karena Kasus Pemerkosaan
Hal ini dikarenakan, hampir seratus persen mata pencaharian masyarakat di Pantai Carita adalah di laut.
"Hampir seratus persen mata pencaharian masyarakat disini itu di laut, kalau musibah gini kami sudah gak bisa cari uang, wisatawan pun enggan datang kesini dalam waktu yang lama, bisa sampai berapa tahun untuk pulih," jelas Pak Aden.
Sebagai contoh ketika tsunami menerjang daerah Aceh pada tahun 2004 silam, Pak Aden menuturkan tsunami tersebut juga berdampak di kawasan Pantai Carita.
Kurang lebih selama delapan bulan, kawasan Pantai Carita sepi pengunjung akibat dampak dari tsunami di Aceh.qq
"Pas tsunami Aceh itu kawasan ini (Pantai Carita) sepi pengunjung kang, sampai delapan bulan saya ngerasain sendiri itu. Apalagi ini kan dilanda tsunaminya langsung, bisa berapa tahun untuk kembali pulih," imbuh Pak Aden.