Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Pasang Buoy, BPPT Sudah Lakukan Pemetaan Area Anak Gunung Krakatau

Melalui akun Twitter resminya @BPPT_RI, BPPT menjelaskan bahwa area pemetaan meliputi 4 pulau yang memiliki radius sekitar 6,8 km.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sebelum Pasang Buoy, BPPT Sudah Lakukan Pemetaan Area Anak Gunung Krakatau
TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Buoy pemantau tsunami yang dikelola BPPT 

Nilai tersebut dimaksudkan untuk pemasangan perangkat Kabel Bawah Laut atau CBT yang ditambahkan sensor tsunami, sehingga mendukung performa BUOY.

Seperti yang disampaikan Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT, Hammam Riza.

"Sudah ada kabelnya di BPPT, tinggal pasang dan perlu biaya sekitar 5 M untuk deploy menggunakan Baruna Jaya dan peralatan elektronik serta link satelit," kata Hammam, di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Terkait kelebihan BUOY jika dibandingkan dengan alat deteksi tsunami lainnya, perangkat satu ini bekerja dengan mengirimkan data lebih akurat.

Hal itu karena, BUOY dapat secara cepat mengirimkan sinyal ke pusat jika ada gelombang yang naik.

"Kelebihan BUOY ya data lebih akurat dan presisi, karena tiap ada gelombang naik, dia (BUOY) kirim sinyal ke pusat data secara realtime," tegas Hammam.

Perlu diketahui, alat deteksi tsunami BPPT yang dinamakan 'BUOY Merah Putih' rencananya diletakkan di kompleks Anak Krakatau.

BERITA TERKAIT

Rencana peenyebaran BUOY itu akan dilakukan di antara Pulau Sertung dan Pulau Panjang, antara Pulau Panjang dan Pulau Anak Krakatau, dan di antara Pulau Anak Krakatau dan Pulau Sertung.

Pertimbangan pemasangan kembali BUOY itu berdasar pada rentetan bencana tsunami yang melanda beberapa wilayah di Indonesia sejak setahun terakhir.

Sebelumnya, Hammam Riza juga mengakui bahwa BPPT pernah bekerjasama dengan banyak lembaga lainnya dalam membangun BUOY.

Penyebaran teknologi tersebut dilakukan pada sejumlah titik di Samudera Hindia.

"Saat itu memang BPPT dilibatkan bersama instansi pemerintah lainnya, dalam melakukan deployment BUOY ke samudera Indonesia untuk dipasang di beberapa titik," kata Hammam, di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

Namun, Kabel Bawah Laut sebagai penunjang BUOY hilang karena pencurian yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.

"Tapi ya saat ini BUOY di Indonesia sudah tidak ada, karena perilaku vandalisme yang dilakukan oknum," pungkas Hammam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas