Syafri Mendapat Dukungan Keluarga Hadapi Isu Pelecehan Seksual
Syafri Adnan Baharuddin (SAB) mengaku keluarganya tidak mempermasalahkan keputusan dirinya mundur dari Anggora Dewan Pengawas BPJS Ketengakerjaan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Syafri Adnan Baharuddin (SAB) mengaku keluarganya tidak mempermasalahkan keputusan dirinya mundur dari Anggora Dewan Pengawas BPJS Ketengakerjaan.
Ia juga mengatakan keluarganya mendukung langkah hukum yang akan dirinya ambil untuk melaporkan RA dan beberapa pihak lainnya yang ia rasa telah memfitnahnya.
"Aman. Mereka (keluarga) semua setuju, tahu semua siapa saya kok. Nggak ada masalah. Mohon doanya," kata Syafri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).
Baca: Yenny Wahid Hingga Jonan Menonton Ludruk di Rumah Pergerakan Gusdur
Ia mengatakan hubungan dengan rekan kerjanya tidak memgalami masalah seiring dengan menyeruaknya isu pelecehan seksual yang menerpa dirinya.
"Nggak ada (masalah) juga. Biasa-biasa saja. Saya bekerja normal. Seperti biasa saja, nggak ada perubahan," katamya.
Baca: Merasa Sakit Hati, Istri Siri Racuni Air Galon untuk Bunuh Suaminya, namun Malah Salah Sasaran
Sebelumnya, Syafri mengkhawatirkan keluarganya karena RA dan sejumlah pihak telah membuat konferensi pers terkait dugaan perkosaan tanpa ada klarifikasi langsung terhadap dirinya.
"Kita tidak main-main begitu saja. Bilang ini bilang itu, apa dulu buktinya? Saya juga punya keluarga, saya juga punya istri saya juga punya anak. Nggak bisa sembarangan begitu," kata Syafri dengan nada meninggi.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial RA mengaku menjadi korban perkosaan dan pelecehan seksual oleh atasannya di Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.
Baca: Cerita Sutopo Purwo Nugroho Soal Foto dan Beritanya Muncul di New York Times
Ia juga mengaku telah melakukan upaya bunuh diri karena hal tersebut pada awal November 2018.
Atas kasus kekerasan seksual yang dialaminya tersebut, RA yang sebelumnya bekerja sebagai asisten ahli mengancam akan menyeret pelaku yang diduga berinisal SAB ke polisi.
"Hari Senin, kuasa hukum saya akan mengantarkan kasus ini ke polisi," kata RA di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).