Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah 'Ngeledek' Yenny Wahid

Kelompok ludruk paling populer di Madura dengan awak 75 orang diboyong ke Jakarta.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah 'Ngeledek' Yenny Wahid
Ist for ribunnews.com
Rumah Pergerakan Gus Dur menyelenggarakan Kesenian Ludruk Madura di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut tahun 2O19 dan sebagai ungkapan rasa syukur telah melewati tahun 2018, Rumah Pergerakan Gus Dur menyelenggarakan Kesenian Ludruk Madura di Jakarta, minggu malam (30/12/2018).

Kelompok ludruk paling populer di Madura yaitu Ludruk Rukun Karya dari Sumenep dengan awak 75 orang diboyong ke Jakarta.

Di tengah warga asal Madura di Jabodetabek yang membludak di lokasi pertunjukan, tampak hadir ibu Shinta N Wahid, Tokoh Madura di Jakarta Jenderal Pol Badrotin Haiti, Menteri ESDM Ignasius Jonan sebagai Arek Soroboyo juga tampak Ketua Umum Pemuda Muhammadyah Sunanto yang memang berasal dari Sumenep.

Ludruk dengan bahasa Madura itu menjadi problem tersendiri bagi tamu yang tidak bisa berbahasa Madura. Jenderal Badrotin tentu paham. Tetapi bagaimana Menteri Jonan?

Sudah tau akan menghadapi kesulitan memahami bahasa Madura, Jonan ternyata sudah siap dengan membawa staf asal Sumenep untuk menerjemahkan.

Justru Yenny Wahid tuan rumah acara yg tidak sesiap Menteri Jonan.

Suami Yenny, Dhohir Farisi, yang memang berasal dari Madura, tidak bisa juga diraih untuk bertanya karena sang suami duduk bersama penonton dan keliling menyapa tamu.

BERITA TERKAIT

Tampaknya Ketum Pemuda Muhammadyah yang baru, akrab disapa Cak Nanto, meliat peluang ini untuk meledek Yenny Wahid, sang tuan rumah penyelenggara.

"Mbak Yenny boleh saja penyelenggara ludruk ini. Hehehe tapi pasti tidak paham bahasanya," kata Cak Nanto meledek.

"Saya mengerti bukan cuma bahasanya tapi lika liku ludruk saya paham," ujar Cak Nanto kepada Yenny.

Menurut Cak Nanto, Desa tempat kelahirannya adalah tempat asal para pemain ludruk.

"Jadi terima kasih mbak Yenny sudah menyiapkan hiburan untuk saya," lagi Cak Nanto meledek disambut tawa Yenny Wahid.

Pertunjukan yang lengkap dengan sajian kuliner khas Madura : sate dan soto sulung itu berjalan semarak hingga lewat tengah malam. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas