Pemuda Pancasila Serahkan Bantuan Kepada Korban Tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur Pandeglang
Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila yang dipimpin Willy Danandityo membawa bantuan ke lokasi bencana tsunami Selat Sunda di Pandeglang.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) yang dipimpin Willy Danandityo dan Tim dokter Dr Robbi Octadinata SpB, membawa bantuan ke lokasi bencana tsunami Selat Sunda, Jumat (4/1/2019).
Rombongan Pemuda Pancasila tersebut datang ke desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dalam kesempatan tersebut, MPN Pemuda Pancasila menyerahkan bantuan berupa obat-obatan, susu, makanan, pampers, pembalut, dan sembako kepada Siti Wahyuni, selaku Kepala Desa Sumber Jaya.
Baca: Ini Deretan Kenakalan Brigpol Dewi yang Berbuntut Pemecatan
Desa tersebut merupakan lokasi yang terdampak cukup besar akibat bencana tsunami Selat Sunda dengan 236 rumah mengalami rusak berat.
“Kami juga menyampaikan beberapa hal terkait pendampingan jangka pendek, menengah dan panjang berupa pemulihan pemukiman warga, membantu warga terdampak dengan pemulihan ekonomi, serta pendampingan pemulihan pariwisata,” ujar Willy Danandityo dalam keterangan yang diterima.
Baca: Daftar 5 Pemain yang Akui Sudah Jalin Komunikasi dengan Persib Bandung, Bakal Perkuat Maung Bandung?
Pemulihan tersebut, lanjut Willy, akan dilakukan di desa Sumber Jaya yang terdiri dari 18 RT dan 9 RW, dengan jumlah 2.500 KK.
“Banyak warga yang masih trauma dengan peristiwa yang terjadi. Bahkan, masih khawatir tsunami akan datang kembali,” katanya.
Di tempat yang sama, Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila juga melaksanakan pengobatan gratis melalui Dr. Robbi Octadinata SpB, setelah penyerahan bantuan.
Baca: Djadjang Nurjaman Ungkap Alasan Lepas Dua Striker Persebaya
“Kami juga memiliki program desa binaan untuk program pasca bencana, sebagai wujud komitmen Ormas Pemuda Pancasila dalam membantu masyarakat terdampak bencana,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Sumber Jaya, Siti Wahyuni, mengatakan saat ini keluarga terdampak memerlukan kompor gas sebanyak 236 unit untuk setiap keluarga guna kebutuhan memasak.