Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) , Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menempati posisi yang belum aman dalam Pemilu Legislatif 2019.

Alasannya, dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 5-12 Desember 2018 dengan 1.200 responden menunjukan elektabilitas empat partai politik tersebut sulit menembus parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen.

Baca: Pengusaha Pernah Beri Puluhan Ribu Dollar Singapura Kepada Eni Maulani, Diakui Sebagai Dana CSR

"Posisi partai-partai menengah, seperti NasDem, PKS, PAN, dan PPP masih belum aman. Dari lima survei terakhir LSI Denny JA, elektabilitas keempat partai ini masih sulit menembus angka 4 persen," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam rilis bertajuk 'Yang Juara dan Yang Terhempas: Pertarungan Partai Politik 2019' di kantor LSI Graha 2 Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2019).

Ardian mengatakan, hasil survei elektabilitas keempat partai itu pada Desember 2018 berada di bawah 4 persen.

Dimana NasDem sebesar 2,8 persen, PAN sebesar 1,8 persen, PKS sebesar 3,3 persen, dan PPP 3 persen.

Baca: BREAKING NEWS - Driver Ojek Online Tewas Dilindas Truk Trailer di Bundaran Waru Surabaya

"Keempat partai ini kan partai lama yang punya kekuatan, pengalaman, dan sumber daya masing-masing untuk lolos PT," kata Ardian.

Ia mencontohkan NasDem yang memiliki sosok ketua umum yang populer dan punya kekuatan media sehingga banyaknya artis yang masuk menjadi Caleg dari partai tersebut.

"PKS dikenal pandai merawat dan agresif di akhir menjelang pemilu. Kekuatan PPP dan PAN adalah pengalaman partai dan caleg menghadapi pemilu," kata Ardian.

Baca: Kata Sekjen PSSI Soal Penangkapan Wasit Oleh Satgas Antimafia Bola Terkait Pengaturan Skor

Ia juga menyebut, baik PAN dan PPP harus bisa memunculkan sosok pendobrak agar mampu bersaing dengan partai menengah yang lain.

Terlebih, LSI mencatat, PAN harus mencari sosok selain Amien Rais yang dinilai sudah memudar.

"PAN yang selama ini mengandalkan pamor Amien Rais harus mampu mencari alternatif sumber pendobrak baru karena pamor Amien Rais yang memudar," jelas Ardian.

Diketahui, Survei dilakukan kepada 1.200 responden metode multistage random sampling.

Wawancara tatap muka responden dengan kuisoner. Margin of error survei ini adalah 2,8%.