Kubu Jokowi Minta Polisi Ungkap Aktor Intelektual di Balik Hoaks 7 Kontainer Surat Surat Dicoblos
"Hoax merupakan tindakan kriminal yang berbahaya karena dapat menghasut, memfitnah, hingga memecah belah bangsa," kata Ace dalam keterangannya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil mengungkap pelaku penyebaran hoax tujuh kontainer surat suara.
"Hoax merupakan tindakan kriminal yang berbahaya karena dapat menghasut, memfitnah, hingga memecah belah bangsa," kata Ace dalam keterangannya, Rabu (9/1/2019).
Politisi Golkar ini juga mengatakan, prilaku penyebar hoaks ini bukti pelaku sudah kehilangan akal sehat untuk mengalahkan Jokowi- Ma’ruf kecuali dengan jalan hoax dan kebohongan yang terus menerus.
Baca: Polisi Tangkap 4 Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, Asal Bekasi hingga Balikpapan
Selain itu, penyebaran hoaks itu merupakan indikasi mendelegitimasi KPU sebagai penyelenggara pemilu yang tidak kredibel.
"Kebohongan kali ini dilakukan secara sistematis terhadap penyelenggara Pemilu atau KPU. Ini bagian dari upaya melakukan delegitimasi KPU agar pemilu ini tidak kreadibel," terang Ace.
"Mereka tidak siap kalah yang akhirnya menggugat keberadaan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Ini berbahaya bagi demokrasi kita," sambung Ace.
Untuk itu, Ace meninta kepada pihak kepolisian untuk mencari aktor intelektual dibalik pembuatan dan penyebaran narasi hoax tersebut.
"Tidak hanya membuat gaduh melainkan berpotensi mendegradasi kepercayaan masyarakat baik kepada KPU maupun pemerintah dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2019," jelas Ace.