Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mundur dari Ketum PSSI, Edy Rahmayadi Tak Bisa Tidur hingga Isu Kudeta di Internal

Mundurnya Edy Rahmayadi, aksi penolakan terhadap Jokdri hingga isu ada kudeta di tubuh PSSI

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Mundur dari Ketum PSSI, Edy Rahmayadi Tak Bisa Tidur hingga Isu Kudeta di Internal
TRIBUN BALI/Zaenal Nul Arifin
Suasana Kongres PSSI 2019 Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyerahkan organisasi sepak bola Indonesia kepada Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono setelah menyatakan pengunduran diri dalam pembukaan Kongres di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). Djoko Driyono resmi menjabat Ketua Umum PSSI. (TRIBUN BALI/Zaenal Nul Arifin) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI di tengah pidato umumnya dalam Kongres PSSI 2019, Minggu (20/1/2019) siang di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Bali.

Edy Rahmayadi menyadari dan mengaku telah gagal menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum PSSI.

Baca: Persiapan Timnas Indonesia U-22 Tak Terganggu Dengan Mundurnya Edy Rahmayadi

Edy Rahmayadi mengakui ada beberapa poin yang gagal ia jalankan selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

“Gagal. Dilarang atur skor terjadi atur skor. Ada perkelahian-perkelahian (suporter), itu kan berarti gagal saya. Mudah-mudahan PSSI akan lebih baik ke depannya,” ujar Edy Rahmayadi.

Tetapi, Edy Rahmayadi mengaku kurang pas bila disebutkan gagal, mungkin karena waktu sosok Edy Rahmayadi yang kurang dan kesibukan lainnya sehingga kurang dalam mengurusi PSSI.

“Bukan gagal tetapi mungkin akan lebih baik lagi nanti setelah saya. Waktu saya yang mungkin sangat terbatas,” ujarnya.

Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja menyebut keputusan Edy Rahmayadi untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI diambil setelah salat subuh pada Minggu pagi.

Berita Rekomendasi

"Keputusan tadi pagi jam 05.00 subuh, beliau salat, terus beliau memutuskan, terus jam 07.00 semua Exco dikumpulin menyatakan itu," ujar Julius.

Edy Rahmayadi, lanjut Julius, sempat berdiskusi dengannya hingga larut malam sebelum Kongres PSSI dihelat.

Edy Rahmayadi saat itu usai menyampaikan salam selamat datang kepada peserta kongres, ia langsung meninggalkan hotel.

Dalam diskusi tersebut kata Julius, Edy Rahmayadi sempat meminta gambaran kepada dirinya bagaimana arah PSSI ke depan tanpa ada dirinya.

"Kita berikan beberapa gambaran. Mau sekarang, mau tiga bulan yang akan datang, toh saya mundur. Cuma persoalan waktu, lebih tepat sekarang," ujar Julius.

Usai Edy Rahmayadi resmi menyatakan mundur, Kursi Ketua Umum PSSI diserahkan kepada Joko Driyono sementara Wakilnya dijabat Iwan Budianto.

Diketahui dua orang tersebut kini sedang dalam proses pemeriksaan Satgas Mafia Skor.

Meski begitu, Joko Driyono (Wakil Ketua) pun tetap siap menjalankan amanah statuta PSSI dan keputusan voters PSSI.

Jokdri sapaan akrabnya, mengaku siap menjalankan roda kepemimpinan federasi selama setahun ke depan.

"Harus siap dan ini adalah amanah statuta PSSI yang harus dijalani," kata Jokdri.

Jokdri menjelaskan, Ini amanah statuta PSSI yang harus dijalankan mekanismenya sudah diatur. Tentu akan jalankan amanah ini sebagaimana diamanatkan oleh statua.

Terpenting adalah program-program PSSI akan diputuskan dalam kongres berapa saat lagi mudah semua memulai babak baru, tekad baru untuk sepakbola.

Terkait fokus program, Jokdri mengatakan, satu diantaranya kalau kontekstual PSSI antara lain isu tentang integritas, exco telah membuat keputusan dan nanti diendorse tentang komite integrity tadi.

Baca: Komisi X DPR RI: Mengelola PSSI Tak Bisa Dilakukan dengan Kerja Sambilan

Interaksi sinergi dengan Polri, agar PSSI ke depan bisa bersinergi, memproteksi integritas sepakbola itu sendiri.

"Yang kedua tentu, yang ditunggu oleh kita semua adalah perform tim nasional, ini akan menjadi konsen kita untuk menjadi lebih fokus ada event U-16, U-19, U- 22." ujar Jokdri.

Jokdri Ditolak

Kumpulan fans sepakbola se-Indonesia menggelar aksi demonstrasi damai di arena Kongres PSSI di Sofitel Hotel Nusa, memaksa masuk ke ruang rapat para Executive Comitee (Exco) PSSI usai Ketua Umum Edy Rahmayadi mundur.

Aksi mendukung Satgas Anti Mafia Bola ini, mendapat kawalan ketat aparat polisi. Keinginan para fans masuk ke ruang rapat mendapat larangan.

Baca: BREAKING NEWS: Jadi Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto Mundur dari CEO Arema FC

Mereka ditahan barisan aparat di gerbang masuk hotel. Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara kedua pihak.

Negosiasi para fans dan koordinator keamanan di pintu masuk pun terjadi. Fans dilarang masuk. Meski hanya utusan, pihak keamanan tidak mengizinkan.

Akhirnya, fans memilih istirahat sembari menunggu negosiasi koordinator mereka. Salah satu koordinator mereka asal Kconk Mania yang datang dari Madura Cak Mimin harus ditahan akibat aksi ini.

Fans menuntut balik agar aparat melepas rekan mereka. Akhirnya negosiasi pun kembali terjadi.

Beberapa nyanyian aspirasi mereka selama menggelar orasi yakni meminta Satgas menangkap Wakil Ketua PSSI Joko Driyono dan pengurus lainnya Iwan Budianto. 

Koordinator aksi yang terdiri gabungan suporter sepak bola, Ian mengatakan, ada 14 elemen suporter yang ikut dalam menyuarakan aspirasi di halaman arena kongres. Aksi ini merupakan dukungan pada Satgas Anti Mafia Bola yang saat ini bersih-bersih di tubuh PSSI.

"Kami dukung penuh untuk memberantas semua mafia yang selama ini menghantui persepakbolaan Tanah Air," kata Ian, yang merupakan satu di antara pentolan suporter Bali United, Brigaz Bali.

Baca: Mundur Jadi Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi Serahkan Tongkat Estafet ke Joko Driyono

Peserta aksi pun sangat berharap ada perubahan dalam tubuh Timnas Indonesia. Suporter sangat berharap Timnas Indonesia menggapai prestasi yang membanggakan di kancah internasional.

Peserta aksi lainnya, pentolan Bonek, Andi Peci, menilai aksi yang digelar adalah bentuk kepedulian terhadap sepakbola Indonesia. "Suporter elemen yang paling dikorbankan oleh mafia sepak bola," ucap Andi Peci.

Dikhianati Bawahan

Manager Persib Bandung Haji Umuh Muchtar menilai Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi dihianati bawahannya (staf) di PSSI

Anggapan ini senada dengan kabar bahwa Edy Rahmayadi dikudeta oleh stafnya sendiri. Dan Edy Rahmayadi kabarnya langsung bertolak ke Medan sebelum acara Kongres Pssi di Sofitel Hotel Nusa Dua selesai Minggu (20/1/2019) sore. 

Baca: Mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI Membuat Presiden Borneo FC Terkejut

Isu kudeta tertera pada sebuah surat yang diterima Tribun Bali, yang berisi tentang mosi tidak percaya Voters PSSI terhadap kepemimpinan Edy Rahmayadi.

Pemilik hak suara dan voters mengamanatkan kepada Exco PSSI agar Edy Rahmayadi diberhentikan. 

Hingga saat Ini belum terkonfirmasi kebenaran surat tersebut. Namun di lain pihak, Manager Persib Bandung Umuh Muchtar menilai bahwa Edy Rahmayadi dikhianati sendiri oleh stafnya di PSSI.

"Dia (Edy Rahmayadi) polos dan percaya kepada bawahan. Akhirnya, teledor. Sudah dipercaya, malah khianati pak Edy Rahmayadi," tegas Umuh Muchtar kepada awak media di arena Kongres PSSI

Menurut Haji Uwak sapaan keren Umuh Muchtar, ini bukan kesalahan pak Edy Rahmayadi.

"Pak Edy Rahmayadi dihianati (oleh bawahan).  Mungkin selama ini pak Edy Rahmayadi sibuk jadi laporan dari anak buah nya ya enak enak saja. Ini Pak Edy Rahmayadi dihianati oleh orang dalam nya sendiri," tegas Umuh Muchtar.

Baca: Edy Rahmayadi Ungkap Kegagalannya Selama Menjabat Ketua Umum PSSI

Umuh Muchtar juga berharap agar Kongres Luar Biasa (KLB) secepatnya harus digelar. Gelaran itu setelah pelaksanaan Pilpres 2019, akhir April. 

"Lebih cepat lebih baik jangan tunggu tahun depan lagi. KLB harus setelah pemilu, "ujarnya. (Tribun Network/yanuar/abdul madjid/gita/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas