Hasto Yakin Jokowi Dengarkan Aspirasi Rakyat soal Remisi Pembunuh Wartawan di Bali
Hasto Kristiyanto juga mengharapkan tak ada yang mengaitkan keputusan remisi itu dengan Susrama sebagai mantan caleg PDI Perjuangan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, memastikan Pemerintahan Presiden Jokowi akan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk meninjau ulang pemberian remisi kepada terpidana seumur hidup kepada I Nyoman Susrama selaku otak pembunuhan wartawan Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa.
Hasto Kristiyanto juga mengharapkan tak ada yang mengaitkan keputusan remisi itu dengan Susrama sebagai mantan caleg PDI Perjuangan.
Baca: Unjuk Rasa Kecam Remisi Pembunuh Wartawan di Bali
Hasto Kristiyanto menyampaikan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Hukum dan HAM soal pemberian remisi.
Dijelaskan bahwa pemberian itu memiliki dasar hukum Keppres 174/1999 tentang remisi.
"Tapi tentu saja presiden akan mendengarkan seluruh aspirasi rakyat. Yang jelas, tak ada sebuah keputusan yang dibuat tidak berdasarkan peraturan. Itu Keppres yang dibuat tahun 1999," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan di sela Rakorda DPC PDIP Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Sabtu (26/1/2019).
Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI Perjuangan juga akan mencermati dan mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat yang ada.
Sekertaris TKN Jokowi - Maruf Amin ini juga meminta agar pemberian remisi tak berusaha dikait-kaitkan dengan PDI Perjuangan dan Susrama sebagai mantan calegnya.
Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya sudah memecat Susrama dari jabatan sebagai kader partai pada 2009.
"Yang namanya pembunuhan ya pembunuhan, jangan dikaitkan dengan PDIP. Karena sama sekali tak benar (ada kaitan remisi dengan partai). Karena yang bersangkutan pun (Susrama, red) sudah dipecat," ungkap Hasto Kristiyanto.
"Kita tidak mentolelir sedikitpun tindakan pelanggaran hukum. Maka instruksi harian Ketum juga selalu mengingatkan untuk taat pada budaya hukum," tambah Hasto Kristiyanto.
Hasto Kristiyanto juga mengatakan pihaknya akan menyampaikan aspirasi masyarakat itu kepada pemerintah.
Baca: Moeldoko Tanggapi soal Polemik Remisi Pembunuh Wartawan di Bali
"Sebab kepemimpinan Pak Jokowi selalu mendengarkan rakyat," tutur Hasto Kristiyanto.
Diketahui, I Nyoman Susrama memang adalah caleg PDIP. Namun pada 2009, saat itu Sekjen PDIP adalah Pramono Anung, menyatakan pihaknya langsung memecat Susrama atas kejadian pembunuhan itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.