Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Susi Pudjiastuti: Mari Makan Ikan Biar Cerdas, Ikan Jauh Lebih Murah daripada Daging Sapi

Selain mengandung omega dan protein yang cukup tinggi yang bisa membikin kecerdasan bertambah, harga ikan jauh lebih murah ketimbang daging sapi.

Penulis: Yulis Sulistyawan
zoom-in Susi Pudjiastuti: Mari Makan Ikan Biar Cerdas, Ikan Jauh Lebih Murah daripada Daging Sapi
Instagram
Menteri Susi Pudjiastuti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau agar masyarakat Indonesia gemar makan ikan.

Selain mengandung omega dan protein yang cukup tinggi yang bisa membikin kecerdasan bertambah, harga ikan jauh lebih murah ketimbang daging sapi.

"Yang paling penting,konsumsi makan orang Indonesia harus berkualitas, jangan hanya beras atau jagung. Untuk meningkatkan intelegensia, makanya harus konsumsi ikan," tegas Menteri Susi Pudjiastuti dalam acara Chief Editors Forum yang digelar di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (25/1/2019) malam.

Dengan gamblang Susi Pudjiastuti menjelaskan bahwa mengonsumsi ikan, bisa membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih cerdas.

Susi Pudjiastuti menyebut, daging ikan mengandung omega dan protein yang sangat tinggi.

Baca: Di Depan Ribuan Pegawai BI, Menteri Susi Ungkap Strategi Benahi KKP

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi salah satu pembicara dalam acara “Culture Fair 2019” yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Halaman Gedung B, Kantor BI Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi salah satu pembicara dalam acara “Culture Fair 2019” yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Halaman Gedung B, Kantor BI Jakarta, Jumat (25/1/2019). (ist)

Mengenai harga ikan dibanding daging sapi, Susi Pudjiastuti menyebut ikan jauh lebih murah ketimbang daging sapi.

"Harga daging sapi lebih dari Rp 100 ribu perkilogram. Kalau dibelikan ikan, sudah dapat tiga kilogram. Ikan lebih murah dan lebih sehat," tegas Susi Pudjiastuti dengan penuh semangat.

Berita Rekomendasi

Menu Wajib

Susi Pudjiastuti berharap, kedepannya nanti konsumsi ikan masyarakat Indonesia terus meningkat, seiring dengan jumlah ikan yang ditangkap nelayan Indonesia yang makin banyak.

"Semoga ikan bisa menjadi menu wajib orang Indonesia, agar masyarakat makin cerdas," lanjut Menteri Susi Pudjiastuti.

Disebutkan Susi Pudjiastuti, masih banyak warga Indonesia yang tingkat intelegensia atau IQ masih di bawah 100.

Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, dan KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus.
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, dan KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus. (Instagram/s.kakung)

Dengan mengonsumi ikan dari masa anak-anak, diharapkan anak akan tumbuh sehat dan cerdas.

Baca: Namanya Masuk 10 Besar Tokoh Berpengaruh Bidang Pertahanan dan Kemanan, Ini Komentar Susi

Dengan demikian, nantinya IQ orang Indonesia minimal bisa 110, sehingga bisa bersaing dengan bangsa lainnya.

Sangat Rendah

Menurut Susi Pudjiastuti, seiring dengan naiknya jumlah tangkapan ikan nelayan Indonesia, setelah dilakukan pelarangan kapal asing menangkap ikan di perairan Indonesia, jumlah ikan semakin banyak.

Dampak positifnya, jumlah rata-rata konsumsi ikan warga Indonesia terus meningkat.

Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Capaian konsumsi ikan dari 2015 hingga tahun 2018 terus bertambah.

Tahun 2015, konsumsi ikan masyarakat Indonesia 40,90 kg per kapita. Sedangkan 2016, meningkat menjadi 43,88 kg perkapita.

Tahun 2017, terus meningkat menjadi 47,12 kg perkapita.

Dan tahun 2018, mencapai 50,69 kg per kapita.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Baca: Kebijakan Kontroversial, Menteri Susi Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh versi Global Thinkers

Tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesi masih jauh tertinggal dari negara lain.

Jepang mencapai 80 kg perkapita.

Susi Pudjiastuti menyebut, konsumsi ikan masyarakat di Pulau Jawa sangat rendah.

"Bandingkan dengan Jepang yang mencapai 80, di Jawa hanya 26 kg perkapita. Di Solo dan Jogjakarta lebh rendah lagi, yakni hanya 16 kg perkapita," terang Susi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas