Dirut Angkasa Pura II Ungkap 3 Isu Besar Transportasi Udara Saat Ini, Diantaranya Kenaikan Tarif
Transportasi udara memang menjadi satu pilihan utama bagi mereka yang ingin bepergian ke luar kota dan pulau.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transportasi udara memang menjadi satu pilihan utama bagi mereka yang ingin bepergian ke luar kota dan pulau.
Namun, tidak dapat dipungkiri saat ini para penumpang turut mengalami dampak dari perubahan tarif tiket pesawat hingga penetapan bagasi berbayar.
Baca: Pergoki Putrinya Dicabuli sang Suami, Wanita di Pontianak Malah Dianiaya
Hal tersebut pun disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat mengunjungi Redaksi Tribunnews-Warta Kota di Kompleks Kompas Gramedia Group, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019) sore.
Ia menyebut ada tiga isu besar yang saat ini sedang menjadi pembahasan hangat dalam sektor transportasi udara.
Ketiga isu tersebut di antaranya kenaikan tarif tiket pesawat dan cargo, menurunnya traffic penumpang, serta isu kartel.
Baca: Karena Dendam, Seorang Pemuda Dikeroyok Hingga Tewas Saat Nontion Band
"Saya ingin mengatakan bahwa ada 3 isu besar, ini sekarang terjadi di sektor transportasi udara," ujar Awaluddin.
Isu pertama, soal kenaikan tarif yang berdampak terhadap banyaknya keluhan penumpang.
Mereka berharap tarif pesawat bisa kembali normal lantaran kenaikan tarif tersebut dinilai semakin memberatkan konsumen.
Hal itu disebabkan penetapan yang bersamaan dengan dikenakannya bagasi berbayar.
Baca: Jokowi Melayat Mendiang Eka Tjipta Widjaja Sebelum Berangkat ke Istana Bogor
"Jadi, satu, tarif yang naik dan masyarakat sekarang ingin minta itu dinormalkan kembali karena tarif yang lain ini kan tarif tiketnya kemudian berbarengan juga dengan pengenaan bagasi berbayar," jelas Awaluddin.
Ia menambahkan, keluhan itu ternyata tidak hanya diungkapkan para penumpang saja, perusahaan logistik yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) pun mengeluhkan hal yang sama.
Organisasi tersebut bahkan berupaya untuk mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pernyataan sikap mereka menanggapi kenaikan tarif cargo.
Mereka mengancam akan menghentikan pengiriman cargo menggunakan pesawat jika maskapai tetap mengenakan penambahan tarif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.