Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MDHW Minta Polemik Ucapan Said Aqil Diakhiri

Menurut dia, pernyataan Said Aqil Siroj mempunyai makna dan jangan cuma teks yang langsung dipahami secara mentah dan serampangan tanpa melakukan taba

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in MDHW Minta Polemik Ucapan Said Aqil Diakhiri
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Ketua PBNU Said Aqil Siradj. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Hakim Muzayyan, meminta polemik pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Said Aqil Siroj, diakhiri.

Menurut dia, pernyataan Said Aqil Siroj mempunyai makna dan jangan cuma teks yang langsung dipahami secara mentah dan serampangan tanpa melakukan tabayyun atau klarifikasi terlebih dahulu.

"Tabayyun, silaturahmi dan berdialog saat ini merupakan kunci solusi. Sehingga bisa memperjelas duduk permasalahan," kata dia, Selasa (29/1/2019).

Pernyataan itu menanggapi apa yang disampaikan Said Aqil soal kader NU harus menang dalam Pemilihan Umum 2019, agar ormas berbasis agama islam ini memiliki peran lebih besar dalam politik tanah air.

Baca: Kaesang Bereaksi Disebut Nyapres di 2024 oleh Jokowi, Sule Geram: Saya Minta Tanggapannya Mas

Hakim Muzayyan menjelaskan, polemik atau perbedaan pendapat itu harus segera disudahi dan dihentikan, karena itu bersumber dari pemotongan kata dan makna atas pidato Said Aqil.

Dia menilai, pemotongan kata atas kalimat akan membuat arti, penafsiran dan pemahaman yang berbeda dan jauh dari yang dimaksudkan.

Berita Rekomendasi

"Menurut saya bukan NU harus menguasai semua, tetapi itu semua kebudayaan, tradisi baik di masyarakat, termasuk tari-tari sufi yang saat itu sedang ditampilkan bisa mudah dikatakan sesat dan bid'ah," kata dia.

Apabila situasi itu dibiarkan, kata dia, akan mengancam persatuan dan kerukunan bangsa. Apalagi, pada saat ini, memasuki masa kampanye pemilihan legilslatif dan pemilihan presiden 2019. Waktu rentan terjadi gesekan antar masyarakat atau kelompok.

"Dalam masa-masa mendekati pemilu ini, perdamaian, kerukunan dan persatuan antar masyarakat sangat penting. Sehingga nanti bisa memilih sesuai dengan hati nuraninya," tambahnya.

Di kesempatan itu, dia mengucapkan selamat Harlah Muslimat NU yang ke-73. Pihaknya mengapresiasi acara yang luar biasa digelar oleh Muslimat NU kemarin di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas