Pembangunan Infrastruktur Dorong Tumbuhnya Lapangan Pekerjaan
Pembangunan infrastruktur dari pinggir merupakan suatu pilihan yang sangat sulit, untuk itu kebijakan Pemerintah Jokowi harus diapresiasi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia adalah negara yang sedang ‘bergegas’ atau berada di middle income trap atau jebakan kelas menengah dan posisinya saat ini dapat dikatakan maju kena mundur kena.
GDP per Capita Indonesia pada tahun 2018 berada di 4,051 dollar dan untuk keluar atau lulus dari middle income trap tersebut, GDP per capita Indonesia harus berada diatas 12,475 dollar, yang akan bisa tercapai di tahun 2034.
"Untuk mencapainya perlu investasi dalam pembangunan infrastruktur dan inovasi atau transfer tehnologi," kata Ketua Dewan Pengarah Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Muhammad Lutfi, dalam acara Jumat Jempol, sebuah ajang berkumpul simpatisan Paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, di Jakarta belum lama ini.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang ini juga menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan mendorong tumbuhnya lapangan pekerjaan.
Ini dibuktikan dengan turunnya angka pengangguran dari 5,7% di tahun 2014 menjadi 5,13% pada awal tahun lalu. Namun hal yang menarik di tahun 2015 dimana angka pengangguran sempat naik menjadi 5,8%.
“Saya terus cari dan mencari, kenapa hutang naik, pengangguran naik di tahun tersebut dan ternyata jawabannya adalah di pembangunan infrastruktur dari pinggir," katanya.
Baca: Bantah Jadi Penyebab Cerai Ahok & Veronica Tan, Fifi Lety Justru Ungkap Kesaksiannya di Singapura
Pemerintahan Jokowi telah membangun Indonesia tidak hanya di pusat atau kota-kota besar saja diseluruh Indonesia, akan tetapi menyeluruh di seluruh pelosok negeri.
"Pembangunan infrastruktur dari pinggir merupakan suatu pilihan yang sangat sulit, untuk itu kebijakan Pemerintah Jokowi harus diapresiasi,” katanya.
Kini perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik telah terjadi. Angka kemiskinan di tahun 2014 mencapai 10.96% dan telah turun menjadi 9.66% di tahun 2018.
Angka ketimpangan antara yang miskin dan yang kaya (GINI Ratio) semakin turun dari tahun ke tahun dalam 4 tahun terakhir.
Lutfi optimis komitmen, kerja keras, dan pola pembangunan dari pinggir ala Jokowi, angka kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia akan terus turun dan pada tahun 2045.
"Genap 100 tahun setelah Indonesia merdeka, Indonesia akan menjadi negara nomor 4 di dalam ranking ekonomi dunia," katanya.