Bagi JK, Jokowi Bersih dari Nepotisme dan Bukan Seorang Otoriter
Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Ma'ruf, menyakinkan pemilih terkait sosok capres nomor 01, Jokowi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjelang pilpres 2019 pada April nanti, banyak masyarakat masih bimbang menentukan pilihan capres dan cawapresnya.
Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Ma'ruf, menyakinkan pemilih terkait sosok capres nomor 01, Joko Widodo.
"Paling bersih dari situ, dari (dua) calon ini (ya) pak Jokowi, (tak) Otoriter dan Bersih Dari Nepotisme," tutur JK, saat ditemui dikantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
JK mengatakan, berkaca pada sejarah, gaya kepemimpinan otoriter dan nepotisme menjadi sebab runtuhnya sebuah negara.
Baca: Ayah Taruna ATKP Makassar Ceritakan Pertemuan Terakhir dengan Anaknya, Sempat Peluk dan Beri Hormat
Lebih lanjut ia mencontohkan, negara Venezuela mengalami krisis akibat kondisi negara yang cenderung dijalankan dengan gaya otoriter.
Sementara, Indonesia hampir mengalami masa yang sama, yakni berkondisi otoriter dan nepotisme, saat era Presiden kedua RI, Soeharto.
"Ya tentu saya mengatakan bahwa pilihan kan cuma dua, nah hindari sesuatu. Kalau kita lihat sejarah, negara-negara yang jatuh, itu dua: otoriter dan nepotisme," kata JK.
"Venezuela jatuh karena apa? otoriter kan, dan juga nepotisme. Kita Alhamdulilah, zaman pak harto juga jatuh karena apa? otoriter dan nepotisme," terang politisi senior Golkar ini.
Sehingga, ia menilai, sosok Jokowi merupakan sosok yang pas memimpin negara ini pada lima tahun ke depan.
"Jokowi sama sekali tidak ada di (dua) situ, dia (Jokowi) tidak otoriter, karena selalu semua hal dirapatkan demokratis itu kan di kabinet. Kedua, tidak ada keterlibatan keluarganya sama sekali dalam ekonomi, dalam hal politik. Ya buktinya putra beliau, satu catering, satu jual pisang, kan sama sekali tidak ada nepotisme di sini, Jadi kita bisa aman," harap pria asal Sulawesi Selatan ini.
Ia menegaskan hal seperti itu sebelumnya saat rapat konsolidasi pemenangan Jokowi-Ma'ruf dengan tim kampanye yang turut dihadiri capres nomor urut 01 itu, pada Minggu 3 Februari 2019 lalu, di hotel Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.