Pertarungan Mulai Memanas
The Political Strategist Stanley Bernard Greenberg mendukung pasangan Joko Widodo - Kiai Maruf Amin. Namun kubu petahana membantah.
Editor: Rachmat Hidayat
![Pertarungan Mulai Memanas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/debat-capres-cawapres-perdana-pilpres-2019_20190117_211448.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saling serang dua kubu calon presiden terus menemuka. Kali ini, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mensinyalir konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist Stanley Bernard Greenberg mendukung pasangan Joko Widodo - Kiai Maruf Amin. Namun kubu petahana membantah.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menyebut Stanley Bernard Greenberg salah satu kontibutor website lembaga konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist.
Baca: Bukan Milik Jokowi atau Prabowo, di Sukoharjo Muncul Warung Capres yang Sediakan Beragam Menu Pepes
Website itu pun mengulas sedikit biografi Stanley yang diketahui merupakan ahli strategi politik yang merupakan mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahaan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington D.C dan berafiliasi erat dengan Partai Demokrat.
The Political Strategist merinci sejumlah daftar klien Greenberg sebagai penyurvei dan ahli strategi politik. Beberapa di antaranya merupakan pemimpin negara yang namanya cukup terkenal, seperti Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder hingga Presiden RI Jokowi.
Isu mengenai Stanley Greenberg merupakan konsultan Jokowi juga pernah muncul dalam Pilpres 2014. Namun hingga saat ini, belum ada bukti Jokowi menjadi klien Stanley.
Sebelumnya Andre Rosiade mempertanyakan kebenaran Stanley Greenberg sebagai konsultan politik Jokowi. Ini lantaran muncul nama Jokowi sebagai salah satu klien Greenberg dalam website The Political Strategist."Kami mendapatkan informasi. Apakah ini benar? Kami tunggu klarifikasi Pak Jokowi," kata Andre.
"Kami tidak ingin melakukan tuduhan. Supaya tidak berkembang, tidak jadi fitnah, maka kami bertanya, apakah bener Pak Jokowi pernah jadi klien saudara ini sesuai yang ada di website," lanjut politikus Gerindra tersebut.
Kubu Tim Kampanye Nasional Jokowi - Kiai Maruf Amin membantah tudingan atas keterlibatan Stanley Greenberg pada pIlpres 2019. "Saya mengikuti dua periode Pak Jokowi nyalon, 2014 dan 2019 ini ya. Saya tidak pernah mendengar atau melihat ada konsultan asing yang menjadi konsultan Pak Jokowi," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.
Karding meminta pihak Prabowo-Sandiaga mengecek benar-benar informasi soal hal ini. Ia meragukan validnya data mengenai Stanley sebagai konsultan Jokowi.
Baca: Jokowi : Kampanye Kan Perlu Menyerang, Masa 4 Tahun Diem Aja
"Perlu dicek berita yang menyampaikan itu, jangan-jangan juga hoax. Jangan-jangan editan. Oleh karena itu dibuat untuk sekedar mengaburkan isu soal konsultan Rusia yang dipakai Prabowo, jadi untuk semacam mengalihkan isu," tutur Karding, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Karding meminta agar masyarakat bijak dalam mengolah informasi mengenai persoalan semacam ini. Ia mengingatkan, bukan baru kali ini saja Jokowi diserang dengan fitnah atau hoax.
"Sebenarnya isu penggunaan konsultan asing oleh Pak Jokowi bahkan Jokowi menggunakan konsultan Yahudi itu sudah berlangsung sejak 2014 lalu. Dan itu diulas sedemikian panjang oleh salah satu media yang mengatasnamakan Islam, kalau tidak salah VOA Islam, dan ternyata itu sebuah hoax," kata Karding.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan hal itu di hadapan relawan Sedulur Kayu dan Mebel di Aula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). "Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi.
Jokowi menyebut konsultan asing menggunakan strategi propaganda ala Rusia, yakni melakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu. Propaganda tersebut, yang akan memecah belah rakyat.