2 Warga Pakistan Terduga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Asal Bandung Sempat Lapor ke Polisi Malaysia
Napolean mengatakan dua warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial JIR dan A sempat melapor kepada Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengutarakan kejanggalan yang ditemukan dalam kasus mutilasi terhadap Ujang Nuryanto, bos tekstil asal Bandung dan teman wanitanya, Ai Munawaroh.
Napolean mengatakan dua warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial JIR dan A sempat melapor kepada Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
Padahal, keduanya dicurigai dan diduga sebagai pelaku mutilasi Nuryanto dan Ai Munawaroh.
Baca: Fahri Hamzah: Kita Masih Memerlukan Kehadiran Bu Ani dan SBY Sebagai Teladan
"Anehnya dua orang ini melapor ke PDRM tentang hilangnya korban," ujar Napoleon, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).
Adapun pelaporan tersebut, kata dia, dilakukan tepat sehari sebelum jenazah mutilasi ditemukan PDRM, yakni pada tanggal 25 Januari 2019.
"Tanggal 25 Januari melapor," kata dia.
Baca: Benarkah Kualitas Video Offline YouTube Bakal Naik Jadi Full-HD?
Napoleon sendiri menuturkan dua orang tersebut sempat bertemu dan mengantar korban pergi berbelanja, dua hari sebelum pelaporan.
Mereka diketahui menemani korban di pusat perbelanjaan Kenanga di wilayah Podo Kuala lumpur.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu membeberkan jika awal terungkapnya kasus ini karena adanya laporan dari pihak keluarga korban yang merasa kehilangan anggota keluarganya ke Polda Jawa Barat.
Baca: Curahan Hati Ibas Saat Sang Ibu, Ani Yudhoyono Terbaring Sakit karena Kanker Darah
Hal itu kemudian berlanjut, dimana PDRM menemukan tiga plastik yang berisi potongan tubuh manusia di pinggiran Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, pada tanggal 26 Januari 2019.
"Potongan tubuh tersebut tanpa kepala kemudian dilakukan penyelidikan identitas yang dibantu Inafis Polri dan dapat diidentifikasi salah satu potongan tubuh itu atas nama N identik dengan korban yang dinyatakan hilang," katanya.