Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desain Panggung Debat Kedua Capres Diubah, Ini Bedanya

Kedua capres hanya dibekali kursi dan sebuah meja kecil berukuran 40 cm x 40 cm yang diletakkan di sebelah tempat duduk.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Desain Panggung Debat Kedua Capres Diubah, Ini Bedanya
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersama pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan menyebut dalam pelaksanaan debat kedua capres, Minggu (17/2/2019) besok di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Selatan tidak lagi memakai podium.

Kedua capres hanya dibekali kursi dan sebuah meja kecil berukuran 40 cm x 40 cm yang diletakkan di sebelah tempat duduk.

Meja setinggi 90 cm atau sepinggang orang dewasa itu berbentuk kotak dengan warna paduan hitam doff di bagian badannya dan putih glossy pada sisi permukaan atas.

Sementara kursinya sendiri punya tinggi hampir sama dengan meja tersebut.

Baca: Prabowo Janji Naikkan Gaji PNS dan Aparat Biar Tidak Gampang Disogok

Alasan KPU mengubah tata letak di atas panggung karena mereka berkaca pada jalannya debat pertama kemarin yang dinilai kaku dan kurang eksploratif.

Tujuannya, KPU mau menciptakan suasana lebih santai dan mengikis ketegangan bagi para kandidat.

Sehingga harapan yang muncul kemudian yakni kedua calon presiden mampu memaparkan visi-misi mereka secara jelas, terang dan bisa dipahami oleh masyarakat yang menyaksikan.

Berita Rekomendasi

"Karena bayangan kita kalau ada kursi ada meja kecil disamping, kita kan pengen suasana rileks, kalau ada podium kan tegang. Yang penting soundnya tetep oke, mereka bisa tampil rileks," kata Wahyu dengan suara dan nada pelan, saat dite,mui usai menghadiri sebuah diskusi di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Meski menyediakan sebuah kursi dan meja kecil di atas panggung seluas 21,96 meter x 17,08 meter, para capres bebas untuk menggunakannya ataupun tidak sama sekali.

"Jadi nanti konsepnya ada kursi, tetapi kursi itu bisa di duduki bisa juga tidak, tetapi kita menyiapkan kursi. Jadi tidak wajib duduk. Jadi kalau mau duduk ya silakan, mau berdiri juga silakan," tutur Wahyu.

Baca: Maruf Amin Dijadwalkan Silaturahmi dengan Para Ulama di Purwakarta dan Cimahi

Sementara itu, dua papan penghitung waktu countdown ditempatkan di sisi kiri dan kanan layar panggung utama, atau tepat di bagian belakang masing-masing capres.

Selain tata letak panggung tadi, audiens yang di undang KPU RI bertambah 100 dari pelaksanaan debat sebelumnya yang kini berjumlah 600 kursi. Jumlah tersebut dibagi tiga area.

Area depan panggung sebelah kiri dan kanan masing-masing 150 kursi, sedangkan area tengah 300 kursi.

Dalam debat kedua bertema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup, berisikan enam segmen.

Segmen pertama para calon presiden akan memaparkan visi-misi mereka seperti debat perdana kemarin alias ajek.

Lanjut ke segmen kedua dan ketiga, diisi oleh pertanyaan yang dijimpun dari tujuh orang panelis berlatar belakang sesuai tema. Pertanyaan terpilih akan ditanya oleh moderator.

Masuk ke segmen keempat, berformat debat eksploratif (tarung bebas) dengan pemantik diskusi berupa tayangan video singkat yang disiapkan tim panelis.

KPU RI sudah membuat video dari masing-masing tema, namun hanya satu video yang akan ditampilkan.

Ketua KPU Arief Budiman akan mengundi satu video untuk diputar. Alasan mengapa hanya satu video, karena terkait keterbatasan waktu debat.

Kemudian pada segmen kelima, kedua capres akan saling mengajukan pertanyaan terbuka yang ditujukan kepada capres lainnya, segmen ini disebut KPU sebagai sesi inspiratif.

Segmen keenam atau terakhir, kedua capres memberikan pernyataan penutup yang bersifat membangun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas