Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Attani Tokyo: Jepan Bidik Kerjasama Sawit dan Pasarkan Pisang Indonesia

Kunjungan Konsorsium Jepang, Taizo Yamamoto dan Sekio Shiraishi dari Eco Support Co. Ltd berlangsung seru. Kunjungan ini merupakan langkah strategis d

Editor: Content Writer
zoom-in Attani Tokyo: Jepan Bidik Kerjasama Sawit dan Pasarkan Pisang Indonesia
Istimewa

"Ijin ekspor tepung pisang asal Indonesia ke Jepang sufah kami peroleh, sehingga rencana investasi ini akan memperluas akses pasar produk tepung pisang asal Indonesia ke Jepang," katanya.

Selain akan berinvestasi untuk agribisnis pisang kepok, Kato juga mencari sumber produksi tepung tapioka dari Indonesia. Menurut dia, tepung tapioka ini digunakan sebagai bahan baku minuman bernilai tinggi di Jepang. Lebih jauh Kato menanyakan perihal perijinan dan mekanisme kepemilikan lahan bagi investor asing di Indonesia.

"Semua pertanyaan itu dijelaskan oleh Attani bahwa untuk penanaman modal asing di subsektor hortikultura maksimal 30 persen dari total nilai investasi. Untuk itu, Kato harus mempunyai partner usaha di Indonesia," katanya.

Berdasarkan laporan Attani, kebutuhan data dan informasi yang diperlukan bagi Kato terkait rencana investasi tersebut, antara lain, kriteria lahan, mengingat ekspor produk tepung pisang ke Jepang harus punya akses yang baik ke pelabuhan ekspor baik udara maupun perairan.

"Oleh karena itu, kami meminta data dukung yang lengkap dari pihak Kato untuk disampaikan kepada Kementerian Pertanian guna menjembatani rencana investasi tersebut," pungkasnya.

Sekedar diketahui, dalam penjelasanya Kato menyebut Alasan Joint Company Research Institute berimvestasi adalah karena perusahaan agribisnis ini sangat berpengalaman dalam memasarkan dan mendistribusikan tepung pisang organik 100 persen yang bebas gluten dengan brand Bana Slim.

"Dengan berinvestasi di Indonesia, kita berharap ke depan dapat memenuhi permintaan impor tepung pisang dengan produk yang memenuhi standar kualitas dan peraturan pelabelan di Jepang," tutup Nuryanti. (*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas