Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ceramah di Kampus Tarakanita, Basaria Panjaitan: Jangan Pilih Caleg Mantan Napi Koruptor

Dalam sesi tanya jawab, salah satu mahasiswa yang bertanya tentang Calon Legislatif (Caleg) mantan Napi Koruptor yang masih ada dalam Pemilu

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ceramah di Kampus Tarakanita, Basaria Panjaitan: Jangan Pilih Caleg Mantan Napi Koruptor
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Basaria Panjaitan (depan bersyal) di hadapan para peserta dan panitia seminar di Kampus Starki, Jumat (1/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua KPK Republik Indonesia Basaria Panjaitan menganjurkan, agar mahasiswa menuruti suara hati untuk tidak memilih para caleg mantan napi koruptor pada Pemilu pada 17 April 2019 nanti.

Hal itu disampaikan Basaria dalam sesi tanya jawab dengan mahasiswa saat Seminar “Peran Mahasiswa dan Perempuan dalam Pencegahan Korupsi” di Aula Bintang Samudera, kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari (STIKS) Tarakanita atau Sekolah Tinggi Tarakanita (STARKI), Komplek Kompleks Billy & Moon, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat (1/3/2019) sore.

Dalam sesi tanya jawab, salah satu mahasiswa yang bertanya tentang Calon Legislatif (Caleg) mantan napi koruptor yang masih ada dalam Pemilu pada April 2019.

Menanggapi hal ini, Basaria kemudian bertanya kepada para peserta yang hadir.

“Apakah sekarang masih ada Caleg mantan koruptor?” dijawab secara serentak oleh peserta, “Masih…”.

Kemudian ia bertanya kembali, “Apakah para mahasiswa tidak setuju jika ada Caleg mantan koruptor? Jika tidak setuju angkat tangan!”

Baca: SMA Tarakanita 1 Pulo Raya Jakarta Raih Program Home Stay Belajar 10 Hari ke Harima Jepang

Ketika ia bertanya kembali, para peserta secara bersama-sama mengangkat tangan menyatakan ketidak setujuan mereka.

Berita Rekomendasi

“Saya pun juga tidak setuju, namun peraturan Pemilu tidak mempermasalahkan… ya… sudahlah"

"Kalau kita ingat setiap orang akan masuk sekolah atau melamar pekerjaan saja kita dimintai SKCK. Dari SKCK kita bisa tahu apakah seseorang pernah melakukan kejahatan.

Jika seseorang dalam SKCK nya terdapat catatan kriminal, biasanya perusahaan akan menolak. Apalagi para Caleg, mereka adalah wakil masyarakat, haruslah dicari orang-orang yang terbaik. Namun ya… sudah… karena itu semua sudah diatur dan diperbolehkan.

Tapi kalau besok kalian memilih, pilihlah Caleg yang baik dan bukan mantan Napi Koruptor. Apakah kalian akan memilih Caleg mantan Napi Koruptor?” tanya Basaria lagi dan dijawab secara serentak, “Tidak…!”, diiringi sorak dan tepuk tangan para peserta seminar.

Baca: PDI Perjuangan Tak Setuju dengan Pidato AHY Soal Pemilu Serentak

Pada seminar yang dihadiri sekitar 400 mahasiswa Diploma 3 Program Studi Sekretari dan S1 Ilmu Komunikasi STARKI, Basaria tampil bersemangat memaparkan materinya didampingi moderator dari aktivis gerakan 'Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)' Maria Kresentia.

Turut hadir dalam acara ini Ketua STARKI Sr Brigitta Veronica Raimundawati CB, Waket 1 Bidang Akademik STIKS Tarakanita Jakarta Dr Agustinus Rustanta, Waket II Bidang Administrasi dan Keuangan Sr Yasinta Ariati CB, Waket III Bidang Kemahasiswaan Sr Lucia Yeni Wijayatri CB, perwakilan dosen dan karyawan, 30 Guru-guru BK serta siswi-siswi SMA-SMK undangan khusus.

Sebelum Basaria tampil, pada pembukaan, Sr Lucia Yeni CB mengungkapkan alasan seminar diadakan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas