BNN Sebut Sistem Pencegahan Narkoba di Indonesia Sudah Kuat
"Ya kalau situasi darurat itu bukan hanya di Indonesia, tetapi sudah di semua negara karena narkoba ini ya kemana-mana," kata Heru Winarko
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNN, Komisaris Jenderal Heru Winarko mengatakan darurat Narkoba bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan di negara-negara lain di dunia.
Pernyataan Heru tersebut merespon pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon bahwa Indonesia sudah menjadi pasar Narkoba dan statusnya sudah darurat.
Baca: Cuitan Pertama Andi Arief Seusai Ditangkap Kasus Narkoba, Tulis Permohonan Maaf dan Minta Doa
"Ya kalau situasi darurat itu bukan hanya di Indonesia, tetapi sudah di semua negara karena narkoba ini ya kemana-mana. Cuma bagaimana kita suplai dan demand nya itu bisa kita tiadakan dan minimal kita kurangi," ujar Heru Winarko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (5/3/2019).
Heru Winarko tidak membantah bahwa sudah berton-ton Narkoba masuk ke Indonesia. Hanya saja jumlah tersebut tidak datang sekaligus, melainkan akumulasi.
Untuk tahun kemarin saja, lanjut Heru, jumlah Narkoba yang masuk ke Indonesia mencapai 7,3 ton.
"Kita cukup kuat (untuk mencegah), angkatan laut kita dan kita juga bekerja sama dengan pihak luar, kita cukup kuat dan memang masuknya rata rata mungkin di tengah laut mereka lewat speed boat atau kapal nelayan seperti yang kemarin kita dapat," katanya.
Baca: Kepala BNN Sebut Kebanyakan Politisi Awalnya Coba-coba Konsumsi Narkoba
Selain itu, Heru Winarko mengatakan untuk menangkal masuknya Narkoba, pihaknya sudah melakukan sejumlah terobosan. Diantaranya bekerja sama dengan Pelindo dan Angkasa Pura untuk memproteksi pintu masuk.
"Seperti bandara dan pelabuhan misalnya, bagaimana mereka membangun sistem yang akan kita tingkatkan lagi agar tidak masuk. lewat kargo misalnya. Lalu untuk pelabuhan tikus seperti yang tersebar 50 ribu Kilometer perbatasan kita," tutur Heru Winarko.