Percakapan Terakhir Harina Hafitz dengan Sang Adik Sebelum Jadi Korban Jatuhnya Ethiopian Airlines
Harina Hafitz (60), merupakan warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines, Minggu (10/3/2019).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRINUNNEWS.COM, JAKARTA - Harina Hafitz (60), merupakan warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines, Minggu (10/3/2019).
Harina diketahui bekerja sebagai staff Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Roma, Italia.
Ia tergabung di bagian Food Agriculture Organization (FAO), divisi World Food Programme (WFP).
Tuntutan pekerjaan yang mengharuskan Harina berpergian dengan pesawat menuju daerah-daerah konflik.
Baca: Tim Kuasa Hukum Akan Ungkap Nama Jenderal yang Diduga Terlibat dalam Penyerangan Novel Baswedan
Seperti Vietnam, Pakistan, dan Banda Aceh saat peristiwa Tsunami Aceh tahun 2004.
Namun, wilayah yang paling sering ia kunjungi adalah Afrika.
Hal itu diungkap adik kandung Harina, Hari Lutfi kepada Tribunnews.com di kediamannya, Jalan Dempo Nomor 20A, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca: Maruf Amin Temui Jokowi di Istana Kepresidenan
"Dia kan staff PBB jadi sering ke daerah konflik pasti kalau PBB. (Seperti) Pakistan, Vietnam, pernah di Banda Aceh waktu kasus Tsunami, di Afrika sering banget," ungkap Hari disela menerima tamu yang silih berganti mendangi rumahnya, Selasa (12/3/2019) petang.
Menurut Hari, Harina tidak pernah lupa memberi kabar kepada keluarga bila ingin berpergian.
Baik itu lewat pesan singkat Whatsapp pribadi ataupun grup keluarga.
Terakhir, beberapa hari sebelum dia bertolak ke Nairobi, Kenya, Harina sempat mengabari adik pertamanya itu lewat pesan pribadi Whatsapp.
Isinya, menginformasikan bahwa Harina akan terbang menuju Nairobi, Minggu (10/3/2019) waktu setempat.
"Setiap dia berangkat selalu hubungin kita di Whatsapp. Kayak kemarin terakhir, 'Ri, saya hari minggu ke Nairobi ya pakai (maskapai) Euthopian Airlines'," ujar Hari.
Baca: Penumpang dengan Alergi Kacang Mengaku Harus Duduk di Dalam Toilet Selama Penerbangan
Melihatnya dan merasa hal itu sudah biasa dilakukan Harina, Hari pun membalas pesannya.
"Oh ya udah Rin, hati-hati ya, selamat sampai rumah'," balas Hari saat itu.
Tak disangka, percakapan singkat itu adalah obrolan terakhirnya dengan Harina.
Pesawat bertipe Boeing 737 MAX 800 milik Ethiopian Airlines jatuh setelah enam menit lepas landas dari Addis Ababa Bole International Airport Ethiopia menuju Nairobi, Kenya.
Harina jatuh bersama 157 penumpang lainnya.
Seluruh penumpang dinyatakan meninggal dunia.
"Itu percakapan terakhir saya di Whatsapp," ungkapnya.