Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penangkapan Terduga Teroris Abu Hamzah di Sibolga; Jago Rakit Bom, Tiga Wanita, dan Penyandang Dana

Densus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di wilayah Sumatera Utara setelah sebelumnya menangkap Husain alias Abu Hamzah di Sibolga

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Penangkapan Terduga Teroris Abu Hamzah di Sibolga; Jago Rakit Bom, Tiga Wanita, dan Penyandang Dana
Tribun Medan
Suasana saat Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Tim Gegana lakukan penggeledahan yang diduga bahan peledak seberat 30 Kg di kediaman rumah Simanjuntak, Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan. TRIBUN MEDAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di wilayah Sumatera Utara setelah sebelumnya menangkap Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019).

Penangkapan sejumlah terduga teroris di wilayah Sumatera Utara bermula dari tertangkapnya seorang terduga teroris di Lampung atas nama Rinto Sugianto, Sabtu (9/3/2019).

Dari penangkapan Rinto, kepolisian menyita bom di kediamannya.

Baca: Tiga Wanita di Lingkaran Jaringan Terduga Teroris Sibolga

Berdasarkan keterangan Rinto, dirinya memiliki teman di Sibolga.

Akhirnya tim Densus 88 Antiteror Polri pun bergerak ke Sumatera Utara tepatnya ke Kecamatan Sibolga Sambas untuk melakukan penangkapan terhadap teman Rinto.

Kepolisian pun bergerak cepat dengan menangkap Husain alias Abu Hamzah.

Setelah menangkap Abu Hamzah, kepolisian kembali menangkap dua temannya masih di daerah Sibolga.

Baca: Setelah Surabaya dan Sidoarjo, Wanita Jadi Pembom Bunuh Diri di Sibolga, Mengapa Wanita Dikorbankan?

Berita Rekomendasi

Dua terduga teroris yang ditangkap masing-masing pria berinisial AK alias Ameng dan P alias Ogel.

Setelah menangkap tiga terduga teroris di Sibolga, kepolisian bergerak ke kediaman Abu Hamzah di Jalan Cenderawasih, Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.

7 Fakta Kasus Terduga Teroris di Sibolga, sang Istri Nekat Menyandera Anak Hingga Meledakan Diri dengan Bom Lontong
Kediaman  terduga teroris di Jalan Cenderawasih, Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara. (Tribun Medan/Sofyan Akbar)

Tanpa diduga, di kediaman Abu Hamzah ada istrinya yang bernama Abu Halimah dan berupaya melakukan perlawanan terhadap aparat kepolisian dengan melemparkan bom sehingga satu aparat terluka.

Setelah terjadi ledakan bom di kediamannya, Abu Halimah bersama seorang anaknya memilih bertahan di rumahnya.

Setelah dilakukan negosiasi hampir 10 jam, akhirnya Abu Halimah memilih meledakan diri di kamarnya dan akhirnya meninggal dunia bersama anaknya, Rabu (13/3/2019).

Baca: Ini Kesaksian Korban Ledakan Bom Sibolga

Dari Sibolga, kepolisian bergerak ke Tanjung Balai, Asahan dan menangkap dua terduga teroris, satu pria satu wanita.

Dua terduga teroris yang ditangkap di Tanjung Bali masing-masing berinisial A dan R.

Setelah itu, kepolisian menangkap seorang perempuan berinisial Y alias Khodijah, Kamis (14/3/2019) di Klaten.

Kemudian kepolisian pun menangkap R atau Abu Ricky, di Riau, Kabupaten Rokan Hilir.

Selain itu, ada juga dua orang berinisial P dan SH yang diamankan di Lampung.


Jago rakit bom

Husain alias Abu Hamzah diketahui telah aktif selama 6 tahun terakhir dalam jaringan teroris.

Informasi tersebut didapatkan dari keterangan orang tua bersangkutan.

"Selama 6 tahun terakhir keterangan dari orang tuanya ini aktif di beberapa kelompok, jaringan Lampung dan Sibolga. Baru beberapa tahun terakhir Sibolga," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).

Baca: Densus 88 Amankan 2 Orang Hasil Pengembangan Kasus Terduga Teroris Sibolga

Abu Hamzah diketahui terpapar aliran Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.

Ia juga masih terindikasi masuk jaringan Lampung, karena ditangkap berdasarkan pengembangan terduga teroris Lampung, Rinto Sugianto.

Dedi juga mengatakan Abu Hamzah bisa disebut sebagai aktor intelektual karena memiliki kemampuan merakit bom.

Itu juga terlihat dari barang bukti yang diamankan pasca kepolisian menangkapnya.

Antara lain dua buah bom pipa, 4 buah cashing tabung pipa dari LPG, 100 kg flash powder, potasium korat, 2 buah bom pipa tabung, 1 buah bom pipa elbow, serta 4 buah bom yang telah tertanam di halaman rumah sebagai bom ranjau.

"AH sebagai aktor intelektual, karena mempunyai kemampuan lebih dari teman-temannya, yakni merakit bom," jelasnya.

3 sosok wanita

Ada tiga orang wanita yang tercatat masuk dalam jaringan terduga teroris Abu Hamzah.

Adapun ketiga wanita tersebut adalah istri Abu Hamzah bernama Abu Halimah, kemudian R dan Y alias Khodijah.

"Di (jaringan, - red) AH sudah ada tiga wanita, yang satu istrinya yang meledakkan diri, yang satu R direkrut sebagai istri keduanya, dan yang tadi Y ditangkap di Klaten," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (15/3/2019).

Suasana saat Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri
Suasana saat Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Tim Gegana lakukan penggeledahan yang diduga bahan peledak seberat 30 Kg di kediaman rumah Simanjuntak, Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan. (Tribun Medan/istimewa)

Ia menjelaskan sosok R adalah calon istri dari Abu Hamzah yang juga direkrut untuk melakukan aksi amaliyah.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, R akan direkrut jaringan Abu Hamzah untuk menjadi pengantin.

"Informasinya dia (R) ini mau jadi istri kedua dari AH, untuk direkrut jadi pengantin (pelaku bom bunuh diri)," kata Kapolda, Kamis (14/3/2019).

R ini dibekuk di kawasan Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai.

Wanita yang masih berusia 22 ini diketahui merupakan warga Jalan Ampera/Jalan Protokol Bagan, Dusun II, Desa Bagan Pekan, Kecamatan Tanjungbalai Asahan, Kabupaten Asahan.

Adapun keterlibatannya dalam bom Sibolga, karena mengetahui pembelian bahan untuk pembuatan bom.

R sendiri merupakan istri dari Hendri Syahli Manurung (27) warga Tanjung Balai.

Dia merupakan salah satu anggota teroris jaringan JAD kelompok Syaiful yang ditembak mati oleh Tim Densus 88 Mabes Polri pada Oktober 2018 silam.

Sementara Y alias Khodijah pun memiliki peran yang krusial pula.

Y disebut lmemperintahkan terduga teroris lainnya berinisial SH, salah satu dari tujuh terduga teroris yang ditangkap, untuk mengunggah video-video yang berunsur ancaman.

"SH diperintahkan oleh saudari Y untuk mengunggah video yang berisi konten ancaman kepada anggota Polri yang sedang bertugas," tutur Dedi.

Penyandang dana

Dari sejumlah terduga teroris yang ditangkap, satu diantaranya penyandang dana jaringan tersebut.

AK alias Ameng merupakan penyandang dana dalam jaringan kelompok Sibolga.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan uang senilai Rp 15 juta telah dikeluarkan AK untuk membeli kebutuhan merakit bom.

"Yang bersangkutan perannya terhadap kelompok Sibolga menyumbang atau sebagai penyandang dana untuk membeli berbagai kebutuhan untuk merakit bom sebesar Rp 15 juta dan terhadap tersangka tersebut dilakukan penyitaan," ujar Dedi, Kamis (14/3/2019).

Dari yang bersangkutan, jenderal bintang satu itu menyebut kepolisian menyita 1 buah bom rompi serta satu kardus berisi bahan peledak.

"Penyitaan tersebut antara lain 1 buah bom rompi yang berisi 10 buah pipa bom elbow, kemudian satu kardus berisi bahan peledak yang masih di periksa di lab forensik," kata dia. (tribunmedan.com/ tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas