Sandiaga Uno Diprediksi Ungguli Ma'ruf Amin pada Debat Pilpres Besok
Debat Pilpres 2019 ketiga akan digelar pada (17/03) malam dengan mempertemukan cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat Pilpres 2019 ketiga akan digelar pada (17/03) malam dengan mempertemukan cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Pertemuan dua calon ini, menurut pengamat politik, akan menarik karena mempertemukan dua orang dengan latarbelakang berbeda. Ma'ruf yang seorang ulama tidak terbiasa dengan beradu gagasan dan Sandi dinilai akan bersikap 'sungkan' terhadap lawannya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti mengatakan, cawapres nomor urut 01 akan menjawab persoalan di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dengan mengenalkan tiga kartu sakti; Kartu Pra-Kerja, KIP-Kuliah, dan Sembako Murah.
Menurutnya, kartu-kartu itu akan berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"KIP-Kuliah dan Pra Kerja dan Sembako Murah, itu kan dalam rangka menciptakan SDM premium. Jadi fokus kita dalam tahapan pembangunan selain infrastruktur, bagaimana menciptakan SDM premium," jelasnya.
Baca: Sandiaga Uno Janji Tak Ingin Serang Maruf Amin Didebat Esok
Ia merinci kehadiran Kartu Sembako Murah akan menjawab permasalahan kesehatan seperti stunting dan kekurangan gizi. Begitu pula terkait isu pendidikan lewat Kartu Indonesia Pintar-Kuliah, dimana anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa ke bangku kuliah.
"Kartu Sembako Murah itu terkait dengan penyediaan pangan dan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang anak sehingga tidak terjadi stunting," ujar Lena Maryana Mukti kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Jumat (15/03).
Kendati begitu, pihaknya mengakui masalah kesehatan takkan lepas dari belum maksimalnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berdampak pada rendahnya pelayanan kesehatan untuk peserta BPJS.
Sejak 2014, defisit keuangan lembaga ini terus membengkak hingga mencapai Rp12 triliun. Hal ini pula yang membuat Presiden Jokowi kala itu sempat menyemprot Kepala BPJS bersama Kementerian Kesehatan.
"Ini juga sedang dibenahi, yang pasti kita pastikan seluruh warga negara berhak menerima pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik," jelasnya.
Untuk debat nanti, sejumlah pihak meragukan Ma'ruf Amin lantaran latar belakangnya yang seorang ulama dan jauh dari kebiasaan beradu gagasan. Tapi keraguan itu, kata Lena, akan terjawab pada Minggu malam.
"Kalau ada yang bilang Ma'ruf Amin akan tausiyah, ya tausiyah itu jangan dianggap ceramah. Tapi pemaparan program-program dimana posisi dia sebagai wakil presiden."
Lena juga menyebut, pada debat nanti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini tidak akan menyerang atau memojokkan lawannya.