Hindari Praktik Korupsi, PSI Lakukan Penggalangan Dana Publik untuk Kampanye
PSI menilai belum ada partai politik selama ini yang telah secara terbuka mengajak masyarakat menggalang dana untuk kegiatan parpol dan kampanye
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Partai Solidaritas Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar mengungkapkan pentingnya politisi maupun partai politik mempertanggung jawabkan pendanaan politik yang transparan dan bersih dalam rangka pemberantasan korupsi.
“Sudah banyak petinggi partai politik maupun pejabat pemerintahan dari partai politik tertangkap OTT KPK. Selain unsur memperkaya diri sendiri, sering terungkap adanya kaitan korupsi yang dilakukan dengan pendanaan partai. PSI hadir untuk mengubah praktik pendanaan politik agar bersih dari korupsi,” kata Michael dalam keterangan persnya, Minggu (17/3/2019).
Baca: Raja Tabanan Bali: PSI Harus Terus Jujur dan Anti-Korupsi
PSI menilai belum ada partai politik selama ini yang telah secara terbuka mengajak masyarakat menggalang dana untuk kegiatan partai politik dan juga kampanye.
Partai politik lebih memilih mencari dana dari sumber-sumber yang tidak jelas. Bahkan, dalam berbagai kasus korupsi yang terungkap, disinyalir pendanaan tersebut dicar idari proyek APBN/APBD.
“Apa pernah terdengar berita partai menggalang dana dari publik? Sudah menjadi rahasia umum kalau kampanye perlu biaya. Kalau biaya tidak berasal dari rakyat melalui sumbangan, lantas datangnya dari mana?” kata Michael.
Michael mengatakan, kader dan pendukung PSI telah banyak membantu operasional partai dan mendukung lahirnya PSI sebagai partai yang bersih dari praktik koruptif melalui partisipasi publik.
Contohnya, lanjut Michael, dalam pembelian Kartu Sakti dan melalui acara-acara Patungan Rakyat yang diselenggarakan secara terbuka.
“Sejak 2017 PSI Jakarta telah mengadakan acara gala dinner Patungan Rakyat lima kali. Kami beberapa kali mengirim email blast keanggota kami dan mengumumkan di sosmed, bahwa PSI mengajak partisipasi masyarakat dalam pendanaan partai. Tidak mungkin PSI bisa hidup dan caleg-caleg berkampanye kalau tidak didudukung secaraf inansial oleh masyarakat yang berpikiran maju dan mau berkorban juga,” ujar Michael.
Selama ini, PSI Jakarta telah menggalang dana dari publik melebihi Rp 4.3 miliar dari hampir 800 penyumbang.
Untuk kwartal pertama 2019 dan melalui acara Patungan Rakyat Akbar hari ini, PSI Jakarta berhasil mengumpulkan Rp 2,35 miliar dari 245 penyumbang individu. Semua donatur PSI diminta melengkapi formulir donasi dengan nama lengkap, nomor KTP, dan NPWP.
PSI berusaha agar dana yang diterima bisadi pertanggung jawabkan dan dilaporkan ke KPU sesuai aturan yang berlaku.
Baca: Ketum PSI Dikeroyok Partai Lama, Muannas Sebut Pihaknya sudah Berada di Jalan yang Benar
Donasi bisa dilakukan melalui website http://patungan.jakarta.psi.id/
“Bukti komitmen kami terhadap pemberantasan korupsi bukan sekadar di pidato di depan publik, tapi dari cara kami mengelola keuangan dan pendanaan yang bersih. Bagaimana bisa bersih dari korupsi saat duduk di kursi pemerintahan kalau di partainya saja tidak bersih? Ini beda kami dengan banyak partai lain. Di PSI kami dituntut bersih bahkan dari internal organisasi kami terlebih dulu” tutup Michael.