Alumni Unas Tegaskan Maman Imanulhaq Bicara Musuh Islam pada Konteks Umum
Ia menegaskan tentang sosok Jokowi sebagai pemimpin yang menbawa moderasi Islam
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hendrik Sirait, Salah satu alumni Universitas Nasional (Unas) yang hadir dalam acara deklarasi “ Gue Unas, Gue Jokowi Amin” angkat bicara soal polemik pernyataan Direktur Relawan TKN, Maman Imanulhaq bahwa Koruptor itu musuh Islam yang membuat sebagian kader PPP meradang.
“ Saya mendengar langsung statemen Kiai Maman. Tidak ada yang salah. Ia menegaskan tentang sosok Jokowi sebagai pemimpin yang menbawa moderasi Islam. Lalu ia bicara tentang musuh Islam sesungguhnya yaitu anarkisme, terorisme, korupsi dan nepotisme”, jelas laki-laki yang pernah jadi korban penculikan Orde Baru ini, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (18/3/2019).
Baca: KBRI Den Haag Imbau WNI Waspada dan Tenang Pasca Penembakan di Utrecht
Baca: Kerap Kebakaran dan Bencana, Ditjen PAS Pastikan Keselamatan Narapidana
Hendrik lalu menuturkan bahwa pernyataan lengkap Maman sebagai berikut.
“ Jokowi itu pemimpin yang membawa moderasi Islam. Bukan musuh Islam. Tidak memusuhi Islam. Musuh Islam itu Anarkisme, Terorisme, korupsi dan nepotisme. Kasus seperti Romi ketua PPP dan pejabat kemenag itu musuh Islam..”.
Jadi penekanannya, tambah Hendrik adalah kasus Korupsinya, bukan personal romi atau institusi PPP.
Maka Hendrik menggap bahwa pihak yang mencoba mengadu domba PPP dan PKB dengan memframing seolah Maman menyebut ketum PPP itu musuh Islam, itu salah.
Karena Ia yakin semua setuju bahwa Korupsi memang musuh semua agama.
Hendrik justru bangga dengan sikap tegas Jokowi dan mendukung KPK dalam pemberantasan Korupsi.
“ Jokowi sangat tegas bahwa pemberantasan korupsi harus jadi prioritas. 'korupsi' adalah 'korupsi', siapapun yang terlibat harus ditindak. Mau lawan atau kawan”, ujar Ketua Umum Relawan Al Misbat ini.(*)