Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

OK OCE di Jakarta Disebut Program Gagal oleh Pengamat Ini, Mengapa?

Politikus PDI Perjuangan ini menilai program OK OCE sudah usang sejak di DKI Jakarta dan sulit diangkat sebagai program nasional.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in OK OCE di Jakarta Disebut Program Gagal oleh Pengamat Ini, Mengapa?
Tribunnews.com/ Yanuar Nurcholis Majid
Kondisi gerai Ok Oce Mart Kalibata di Jalan Warung Jati Barat Raya No 8, Jakarta Selatan, yang bangkrut. 

Menurut dia OKE OCE kurang greget juga tak nyambung dengan perkembangan era industri 4.0 yang berbasis IT.

"Untuk rumah siap kerja seperti apa karena ini perlu dikaji, jangan cuma program tanpa aksi,” sindirnya.

Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus mengatakan, saat ini belum tepat jika OK OCE diterapkan secara nasional.

Ia berlasan, implementasi OK OCE di lapangan masih banyak menemui masalah, meski inisiasi program ini cukup baik.

Sejumlah permasalahan antara lain masyarakat belum sempurna menggunakan teknologi, padahal OK OCE mengandalkan teknologi dalam penerapannya.

Peserta tak sedikit yang masih gagap teknologi. Sementara semua calon peserta harus register via email dan di tahap ini saja sudah banyak kendala.

Banyak dari mereka yang tidak bisa melakukan registrasi, belum lagi dari segi persyaratan lain, banyak yang belum bisa memenuhi.

BERITA TERKAIT

"Harusnya ada evaluasi dulu di level DKI, sebelum program ini dinaikkan ke level pusat," ujar Ahmad Heri Firdaus.

Selama ini dalam mengembangkan ritel OKE OCE, Pemprov DKI Jakarta justru meminta bantuan kepada peritel lain yang sudah mapan, seperti Alfamart, untuk membantu mengurusi program itu.

Menurut Firdaus, jika ingin membangun ekonomi masyarakat, Sandiaga harus memiliki program lain yang lebih baik dan realistis, ketimbang hanya mengusung OK OCE.‎

Sandi membantah OK OCE gagal dan sejumlah getahnya tutup karena bangkrut, padahal faktanya pindah tempat.

"Ada di lima wilayah di Selatan ada di Cikajang. Di sini Jakarta Timur (Cakung), Jakarta Barat yang di Pejaten yang banyak diisukan tutup itu sebenarnya pindah tempat karena sistemnya adalah kontainer," jelas Sandi, Rabu (20/3/2019).

Ia mengklaim program OK OCE setengahnya sudah tercapai. Pemprov DKI menargetkan 200 ribu pengusaha baru tapi belum dua tahun sudah hampir 100 ribu.

"Jadi hampir setengah tercapai dan Insya Allah ini kita angkat ke level nasional," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul OK OCE Diklaim Sandi Berhasil, Pengamat Sebut Program Tak Jelas dan Tunjukkan Kelemahannya

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas