Novel Baswedan: Presiden Takut Enggak Mengungkap Kasus Saya? Kalau Takut, Saya Sangat Sedih
Pasalnya, hampir 2 tahun berlalu, belum ada titik terang terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, tepatnya sejak 11 April 2017.
Editor: Noorchasanah A

TRIBUNNEWS.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengaku memandang sebelah mata proses pengungkapan kasus penyerangan yang dialaminya.
Pasalnya, hampir 2 tahun berlalu, belum ada titik terang terkait kasus penyiraman air keras terhadap dirinya, tepatnya sejak 11 April 2017.
Novel pun menyampaikan kekhawatirannya kepada komika Pandji Pragiwaksono, terlihat pada tayangan vlog yang diunggah oleh Pandji, Selasa (26/3/2019), ke YouTube.
Ia khawatir jika presiden, sosok yang paling ia harapkan bisa membantu menuntaskan kasusnya, justru takut untuk mengungkapnya.
Pernyataan ini pernah Novel sampaikan pula dalam sebuah diskusi di KPK pada November 2018 lalu.
Baca: Novel Baswedan Menduga Niat Pelaku Penyiraman Air Keras Tak Hanya Melukai namun Menghabisi Nyawa
"Pertanyaannya, kira-kira Presiden takut enggak mengungkap ini? Kalau Presiden takut mengungkap ini, saya sangat sedih," ujar Novel.
Novel pun kemudian memberikan penilaiannya terkait bantuan presiden jika membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus-kasus yang mengancam penyidik KPK.
Ia menegaskan tidak akan ada risiko jika presiden benar-benar menerjunkan tim gabungan untuk mengungkap kasus penyerangannya.
"Tentunya saya punya banyak indikator untuk mengatakan soal itu,"
"Logika saya adalah kalau presiden membentuk tim gabungan pencari fakta, risikonya apa?"