Kembali Diterjang Musibah, Golkar Diprediksi Tetap Moncer dengan Mesin Politik Solid
Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya tidak pernah menginstruksikan kepada Bowo Sidik Pangarso untuk melakukan money politik dalam Pemilu 2019
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dinilai sedang diuji lantaran kadernya, Bowo Sidik Pangarso dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan kasus suap.
Namun, peristiwa ini dinilai tak akan membuat Golkar jeblok di Pemilu Legislatif 2019.
Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan penangkapan Bowo memang jadi pukulan untuk Golkar.
Usai Idrus Marham, Golkar kembali mendapatkan musibah kadernya terlibat korupsi.
Adi melihat Golkar tetap sebagai partai besar dan mengakar dengan mesin politik yang solid.
Keunggulan lain dari partai ini memiliki pemilih tradisional yang loyal.
"Biasanya ini modal utama Golkar dalam menghadapi badai politik yang kerap dihadapi. Kasus Bowo ini ujian nyata," kata Adi kepada waratwan di Jakarta, Jumat (29/2019).
Dia meyakini dengan pengalamannya, Golkar akan tetap moncer di Pileg 2019.
Setidaknya, minimal posisi dua besar masih bisa diraih partai pimpinan Airlangga Hartarto itu.
Kesolidan kader akar rumput dan kinerja para caleg saat ini harus dijaga elite pengurus Golkar.
"Golkar masih bisa moncer di pileg. Tapi, harus cepat bergerak untuk kesolidan karena pencoblosan tinggal hitungan hari," kata Adi.
Hal senada disampaikan pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
Dirinya memprediksi Golkar akan tetap berada di barisan partai atas di Pileg 2019.