Bergabung ke PDI Perjuangan Akhmad Fikih Terinspirasi Kiai Maruf Amin
Bergabung ke PDI Perjuangan Akhmad Fikih Terinspirasi Kiai Maruf Amin. Bergabung dengan pdi perjuangan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri secara resmi melantik dan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) kepada para habaib, ulama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi yang bergabung menjadi anggota PDI Perjuangan.
Acara pelantikan dan penyerahan KTA berlangsung di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).
Baca: Mendagri: Jangan Golput Saat Pemilu!
Salah satu Habaib, Pimpinan Majelis Taklim Ratibul Haddad, Akhmad Fikih mengungkapkan alasannya bergabung dengan PDI Perjuangan.
Menurutnya, Partai yang dipimpin Megawati ini selalu mengutamakan rakyat kecil.
"Alasannya dasarnya adalah dia (PDIP) lebih mengutamakan orang miskin yang kedua, kerjanya nyata dan masih banyak lagi," kata Akhmad Fikih.
Fikih juga mengaku terinspirasi dari sosok Cawapres Kiai Maruf Amin sehingga dirinya mau gerbangung dengan PDI Perjuangan.
Baca: Kisah Megawati Ketika Maruf Amin Ditunjuk Menjadi Cawapres Jokowi
Sebab, terpilihnya Kiai Maruf Amin sebagai Cawapres Jokowi merupakan upaya memperjuangan kemaslahatan umat.
"Insya Allah. Untuk memperjuangkan kemaslahatan umat yang selama ini dianggap sebelah mata, saya coba masuk kesini dengan majelis taqlim saya,"katanya.
'Saya akan menyebarkan kemaslahatan umat yang lebih jauh lagi," ungkap Fikih.
Ia pun mengungkapkan, sejumlah cara yang akan dilakukan untuk memperoleh hal tersebut.
Yakni, dengan bersilahturahmi dengan banyak Habaib dan ulama serta menyebarkan kabar positif kepada semua umat.
"Mungkin caranya lebih banyak silahturahmi dan menjelaskan hal-hal yang positif kepada umat terutama kepada mereka yang belum mengerti tentang suatu titik kebenaran atau memang melihat titik kebenaran tapi kurang menyadari itu benar," ungkapnya.
"Itu mungkin tingkah laku yang pertama saya lakukan, kedua dengan adab dan akhlak aja. Saya yakin dengan adab dan akhlak aja semua akan berbicara dengan baik," ia memastikan.
Sementara itu, Habaib yang menerima KTA itu adalah Habib Husein Muhdar Almuhdar, Habib Muhammad Sholeh Al Muhdar, Habib Ali Assegaf mewakili Masyarakat Dialog Antar Agama, KH Zainal Arifin bersama 20 ulama Betawi, dan Habib Salim.
Tak hanya para habaib, sejumlah nama purnawirawan yang disebut diantaranya adalah Mayjen TNI (Purn) Andri Sutarno.
Baca: Maruf Amin Puji Performa Jokowi dalam Debat Keempat : Tetap Cool Tak terprovokasi
Mayjen TNI (Purn) Bambang Haryanto, Laksamana Madya TNI (Purn) Yuhastihar, Marsekal Muda TNI (Purn) Benedictus Widjanarko, dan Irjen Polisi (Purn) Albertus Simanjuntak juga menerima KTA.
Sementara dari kalangan akademisi, mereka adalah Diah Arimbi dan Bambang Pitoyo.