Golkar Luncurkan Aplikasi G4AR: Usung Platform User Experience Lewat Augmented Reality
lewat aplikasi ini, kampanye partai berlambang beringin tersebut dapat disebarluaskan secara lebih cepat, masif
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar meluncurkan sebuah inovasi berupa peluncurkan aplikasi G4AR. Aplikasi ini mengusung platform user experience berupa augmented reality (AR).
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Inovasi Sosial, Dito Ariotedjo, mengatakan, lewat aplikasi ini, kampanye partai berlambang beringin tersebut dapat disebarluaskan secara lebih cepat, masif, dan menjangkau lebih banyak calon pemilih.
Dito juga menjelaskan aplikasi dapat membuat calon pemilih mengetahui informasi tentang Partai Golkar dan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Joko Widodo-KH Maruf Amin.
"Tools-nya berupa aplikasi, tetapi experience yang didapatkan para calon pemilih lebih dari sekadar download. Dengan pengalaman baru tentang kiprah Partai Golkar, prestasi Jokowi, hingga profil KH Ma’ruf Amin, tetapi dengan model sangat interaktif,” kata dia di acara diskusi Catatan Pemilu 2019: Kampanye Politik Masa Depan, Kekuatan Data dan Peran Teknologi yang digelar di Paradigma Coffee Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Dia menjelaskan, pilihan untuk menggunakan augmented reality, karena model itu sedang digandrungi anak muda. Terutama para penggemar game di ponsel pintar.
Karena milenial sebagai digital natives, butuh merasakan pengalaman baru terus-menerus di dunia digital yang semakin inovatif.
Menurut dia, adaptasi terhadap teknologi kekinian seperti aplikasi ini adalah bagian dari nilai-nilai Partai Golkar yang menjunjung tinggi inovasi.
Di aplikasi itu, para user bisa selfie, berfoto bareng dengan template yang disediakan di aplikasi. Foto-foto hasil olah digital di aplikasi tersebut bisa dibagikan ke media sosial pribadi milik pengguna.
“Aplikasi ini menarik karena digabungkan dengan aktivasi online. Para pengunduh aplikasi ini akan ditautkan dengan aktivitas berbagi pengalaman melalui media sosial,” kata dia.
Selain itu, para pemilih, kata Dito, tak hanya mendapatkan pengalaman kampanye berbeda. Tapi terlibat aktif di dalamnya. Mereka tak hanya menjadi target kampanye yang selama ini hanya menjadi obyek mobilisasi.
“Mereka bisa berpartisipasi bahkan menjadi bagian dari model baru kampanye karena ini atraktif, menarik, fresh, dan fun,” kata dia.
Praktisi data scientist, Jodhi Adhikaprama menilai terjadi perubahan pada lanskap politik saat ini dan ke depan berbeda dengan lanskap sebelumnya.
Menurut dia, semakin banyak uncertainty dan indirect variable baru yang dulu tidak pernah diperhitungkan, ternyata berpengaruh pada strategi pemenangan.
“Data science memungkinkan kita mengumpulkan dan memprediksi variabel-variabel data baru tersebut seperti penggabungan data digital, socmed, consumer behavior, dan lain-lain. Juga data nondigital untuk mendapatkan perspektif yang utuh,” kata dia.
Dia menambahkan, aplikasi ini dapat mendekatkan diri terhadap publik, melalui aplikasi yang dapat diunduh siapa saja.
Ini memungkinkan Golkar berinteraksi sekaligus mengumpulkan variable-variabel tersebut untuk lebih memahami perilaku pemilih ke depannya.
“Harus terus berinovasi, membuat produk yang mendekat terhadap anak muda, memahami anak muda. Itu jugalah yang saya kerjakan di pekerjaan sehari-hari saya bagaimana membuat produk atau teknologi yang mengerti user dan dapat berguna untuk user,” tambahnya.
Di diskusi tersebut turut hadir praktisi data science Jodhi Adhikaprama, Managing Partner Alx Strategy Guntur Mallarangeng, peneliti Unika Atma Jaya Yoes Kenawas, dan developer aplikasi G4AR Yasha Chatab.