Kementan Apresiasi Petani Sulsel dengan Bantuan Alsintan
Dukungan maupun perhatian besar diperlihatkan Kementrian Pertanian (Kementan) kepada petani di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satunya dalam
Editor: Content Writer
Dukungan maupun perhatian besar diperlihatkan Kementrian Pertanian (Kementan) kepada petani di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satunya dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada acara Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementrian Pertanian 2019 di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini adalah untuk mendukung program strategis Kementan menuju swasembada pangan dan dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
Kegiatan Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019 yang bertema "Petani Subur, Petani Makmur pangkep hebat" itu digelar di Stadion Andi Mappe Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (9/4).
Direktur Alsintan Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan 30 unit traktor. Kemudian yang mendapatkan program serasi di beberapa Kabupaten seperti Wajo mendapatkan bantuan 10 escavator, Bone mendapatkan 5 escavator, dan Kabupaten lain yang terkait program Serasi masing-masing 2 unit escavator. Itu untuk optimasi lahan sekitar 50 ribu hektar lahan rawa yang berada di Sulawesi Selatan terutama di Wajo.
"Hari Jumat lalu kita sudah mulai melakukan proses konstruksi optimalisasi lahan. Sampai hari ini progress kita sudah sekitar 1000 hektar yang sudah siap. Kontruksinya mudah- mudah bulan Juni tahun ini sudah bisa mulai ditanami," kata Andi Nur Alamsyah.
Menurutnya Sulawesi Selatan ini merupakan lumbung pangan nasional, sentra padi nasional. Dengan adanya bantuan mekanisasi, tentu efisiensi produktivitas membantu peningkatan produksi di Sulawesi Selatan.
"Mudah- mudahan dengan program Serasi luasnya bisa bertambah sekitar 50 ribu hektar," katanya.
“Bantuan yang didistribusikan ke Sulawesi Selatan 2019 sudah optimal, pada 2019 ini diperkirakan sekitar 80% sudah terdistribusi ke Sulawesi Selatan," ucap Andi Nur Alamsyah.
Sementara Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana dalam sambutanya mengatakan dirinya selaku Wakil Bupati dan segenap masyarakat Kabupaten Pangkep ini sangat mengapresiasi kebijakan Kementan.
“Kedatangan Bapak Menteri dan rombongan tidak lain memberikan motivasi kepada kita semua, agar dapat memajukan sektor pertanian di Kabupaten Pangkep dan 4 Kabupaten lain yang diundang. Dengan demikian sektor pertanian mampu membuka lapangan pekerjaan untuk kaum millineal atau pemuda tani melalui Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dengan sistem mekanisasi pertanian membuka lahan tidur atau lahan terlantar,” Ucap Syahban.
Menurut Syahban potensi lahan pertanian di Kabupaten Pangkep sangat luas. Luas lahan Kabupaten Pangkep seluas 16.770 hektar yang tersebar didaerah dataran dan pegunungan dengan produksi padi 210.673 ton, jagung 8.673 ton, kedelai 734 ton dan masih banyak lagi komoditi lain. Sedangkan dari kepulauan masih ada lahan sekitar kurang lebih 300 hektar yang berpotensi dikembangkan untuk tanaman palawija, berintegrasi dengan tanaman kelapa dan pisang.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dirinya dipercaya menjadi menteri pertanian tak terasa sudah 4,5 tahun.
“Selama kami menjadi menteri pertanian ada kebijakan strategis yang kami letakkan pondasinya di Kementrian. Pertama adalah mafia tidak kami beri ruang gerak di Kementrian Pertanian bersama Pak Kapolri dan Pak Kapolda," kata Amran.
“Di pemerintahan Jokowi JK, ada 786 mafia yang kami proses hukum. Yang masuk tersangka 409 . Dan 409 itu tidak ada kompromi bagi mereka yang ingin mempermainkan harga, macam macam eksport dan import kemudian rakyat kecil," ucap Amran.
“Tahun 2014 sampai dengan hari ini kami bawa bantuan sektor pertanian dan pedesaan sebesar 15 trilyun”. Lanjut Amran