Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Litbang Kompas: Jokowi-Amin Masih Sangat Tangguh di Jateng dan DIY

Pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin masih kuat di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam Pilpres 2019.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Litbang Kompas: Jokowi-Amin Masih Sangat Tangguh di Jateng dan DIY
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung melambaikan tangan usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin masih kuat di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam Pilpres 2019.

Data  Litbang Kompas, Kamis (18/4/2019) pukul 14:26:47 WIB, Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 76,45 persen dukungan di kandang banteng PDI Perjuangan dan DI Yogyakarta.

Sementara pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya memperoleh 23,55 persen.

Hal ini berdasarkan data masuk telah mencapai 99,5 persen ke pusat data Litbang Kompas, Kamis (18/4/2019) pukul 14:26:47 WIB.

Dalam pilpres 2019, Jokowi makin banjir dukungan bila dibandingkan pilpres 2014 lalu, yang memperoleh 65,54 persen.

Baca: Litbang Kompas: Prabowo-Sandi Tetap Unggul di Jawa Barat

Sebaliknya Prabowo-Sandi makin melorot di Jateng dan DI Yogyakarta, karena di 2014 lalu, meraih 34,46 persen.

Namun secara keseluruhan di Pulau Jawa, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandi.

Berita Rekomendasi

Bila melihat peta sebaran Pilpres 2019 di Pulau Jawa, Jokowi-Amin meraih 57,70 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 42,30 persen.

Raihan suara Jokowi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Pilpres 2014 lalu.

Pada 2014 lalu, ketika berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), Jokowi hanya meraih 51,93 persen.

Sebaliknya dialami Prabowo di Pilpres 2019, karena ketika 2014 saat berpasangan dengan Hatta Rajasa merosot dari 48,07 persen menjadi 42,30 persen.

Dalam hitung cepat per gugus pulau, margin of error kurang lebih 2 persen.

Untuk capaian nasional, Jokowi-Amin unggul dengan raihan 54,43 persen suara.

Sedangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 45,57 persen.

Dalam hitung cepat kali ini, Litbang Kompas mengambil sampel 2.000 TPS terpilih di seluruh Indonesia.

Pengambilan 2.000 sampel dilakukan dengan pertimbangan target toleransi kesalahan (margin of error), kemampuan sumber daya yang ada, dan biaya.

Dengan pengambilan 2.000 TPS sampel dan tingkat kepercayaan 99 persen, simpangan kesalahan untuk setiap provinsi diperkirakan kurang dari 1 persen.

Baca: Gagal di Pemilu, Caleg Ini Hampir Nekat Jual Ginjalnya Karena Utang Dana Kampanye hingga Rp 500 Juta

TPS sampel yang sudah ditentukan diperiksa kembali dengan data pemilih terdaftar yang dikeluarkan KPU tiap-tiap daerah. Jadi, semua TPS sampel tervalidasi dan benar sesuai dengan daftar pemilihnya.

Begitu juga dengan data yang diperoleh di lapangan. Semua data yang masuk akan divalidasi kembali sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan nonteknis dan kesalahan akibat kelalaian manusia.

Selain hitung cepat, rangkaian kegiatan riset yang diselenggarakan Kompas pada pemilu kali ini adalah survei pasca-pemilihan. Berbeda dengan hitung cepat, survei ini dilakukan untuk melihat gambaran perilaku pemilih, antara lain kencenderungan arah pilihan dan alasan responden memilih pasangan calon atau parpol tertentu.

Survei ini dilaksanakan dengan mewawancarai pemilih seusai melakukan pemilihan di TPS. Jumlah pemilih yang akan diwawancarai untuk setiap TPS adalah empat orang. Jadi, total responden untuk survei ini akan berjumlah 8.000 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas