Mengaku Raih Suara 75.000 di 'Dapil Neraka', Johan Budi Yakin Lolos Jadi Anggota DPR
Calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Johan Budi, optimistis mendapatkan satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Johan Budi, optimistis mendapatkan satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Keyakinan Johan itu berdasarkan hasil penghitungan suara manual yang dilakukan oleh pengurus PDI-P di daerah.
Johan maju di daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.
Dapil ini disebut 'Dapil Neraka' karena sebagian caleg yang bersaing merupakan tokoh populer.
Baca: Hasil Dapil Neraka Jatim 7, Andi Arief Sebut Ibas Yudhoyono Lolos ke DPR, Budiman Sudjatmiko Gagal
Selain Johan Budi, terdapat putra bungsu Presiden ke-6 RI Susislo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Putri Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoe Soedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo.
Menurut Johan Budi, penghitungan suara dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di masing-masing kabupaten.
Johan mengatakan, penghitungan suara sejauh ini menunjukkan hasil yang positif.
"Terakhir kemarin sekitar 75.000-an," kata Johan kepada Kompas.com, Senin (29/4/2019).
Johan mengatakan, angka tersebut belum final dan penghitungan suara sampai saat ini masih dilakukan.
Ia berharap penghitungan seterusnya bisa tetap menunjukkan hasil yang positif.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi ini juga berharap penghitungan yang dilakukan pengurus PDI-P tak berbeda jauh dari penghitungan Komisi Pemilihan Umum.
"Insyah Allah, semoga lancar sampai penghitungan di KPU-nya," ujar mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ini.
Meski diprediksi berhasil lolos ke Senayan berdasarkan hitungan suara sementara, namun Johan sebelumnya mengaku tidak mengeluarkan modal banyak untuk kampanye.
Baca: TERBARU Real Count KPU Pileg 2019, PDIP Unggul di Posisi Pertama, Golkar Menyusul di Peringkat ke-2
Johan menyadari bahwa pencalonan sebagai caleg membutuhkan dana.
Namun, Johan secara jujur mengakui bahwa dana yang dimilikinya cukup terbatas, hanya di kisaran ratusan juta rupiah. "
Bukan berarti saya tidak punya persiapan uang. Waktu menyalonkan itu saya kan punya tabungan. Tapi ya tidak di angka miliaran, ya ratusan juta lah," ujar Johan kepada Kompas.com.
Salah satu yang ikut menghemat biaya kampanye Johan adalah tidak adanya pembagian uang, atau bantuan berupa apapun kepada masyarakat.
Johan berusaha meyakinkan pemilih bahwa visi-misi lebih penting ketimbang memilih pemimpin karena diberikan uang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaim Kantongi 75.000 Suara, Johan Budi Optimistis Lolos ke DPR" (Kompas.com/Ihsanuddin)