Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekaman yang Catut Foto Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Viral di Medsos, Berikut Bantahannya

Akun Youtube Portal One turut mengunggah isi lengkap rekaman suara yang mencatut foto mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu, Jumat (26/4/2019)

Editor: Sugiyarto
zoom-in Rekaman yang Catut Foto Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Viral di Medsos, Berikut Bantahannya
Kolase Twitter dan instagram Gatot Nurmantyo
isi Lengkap Rekaman yang Catut Foto Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 

TRIBUNNEWS.COM - Isi lengkap rekaman suara yang mencatut foto mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi viral di Twitter hingga Gatot memberi klarifikasi.

Akun Youtube Portal One turut mengunggah isi lengkap rekaman suara yang mencatut foto mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu, Jumat (26/4/2019)

Dalam rekaman suara yang viral itu menyebutkan ada kubu yang berambisi untuk berkuasa di periode kedua.

Menurut suara tersebut, kubu tersebut begitu berambisi agar bisa bebas dari permasalahan hukum.

"Kalau itu yang mereka pikirkan, maka mereka dari sekarang-sekarang sudah kalah sebenarnya.

Tinggal tunggu waktu saja. Jadi kayak begitu. Jadi kita nggak usah terpancing juga dengan provokasi mereka, dengan melihat masifnya tindak kecurangan ini sudah memperlihatkan betapa berambisinya.

Mereka ingin berkuasa untuk periode kedua. Mereka ingin mencari aman supaya tidak diseret ke pengadilan. Ada yang ke mahkamah Internasional, ada yang di mahkamah militer, ada yang ke pengadilan sipil. Jadi kayak begitu." ucap pria dalam rekaman itu.

Berita Rekomendasi

Rekaman suara tersebut juga menjustifikasi KPU yang disebut selalu salah input data untuk Prabowo, namun tak pernah salah data untuk Jokowi.

Bahkan, pria di rekaman itu menyebut bahwa ia telah memperoleh lebih dari seribu aduan kecurangan.

"Kita bawa santai sajalah, masih panjang proses kita. Setelah 22 Mei hitung manual ditutup oleh KPU, kita lihat siapa yang dimenangkan KPU.

Makanya form C1 itu adalah ruh kita. Kalau seandainya kita dikalahkan oleh KPU, maka kita akan adu data dengan KPU yang selalu salah input data.

Prabowo 161 dibikin 61. Alasannya salah. Ke Jokowi ditambahin 50 suara. Ke Jokowi nggak pernah salah, ke Prabowo salah. Itu satu senjata buat kita.

Nah itu sudah terjadi lebih kurang 1.268 kasus salah input data yang masuk datanya ke tangan saya. Kita tetap standar, kita tetap santai.

Yang penting tetap kawal pleno di kelurahan atau di kecamatan. Karena itu semuanya kita butuhkan sebagai dokumen.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas