Bara Hasibuan: Yang Dukung Pak Jokowi di PAN Bukan Hanya Saya
Bara Hasibuan gencar menyatakan dukungan kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Rachmat Hidayat
Sebelumnya kan kita dengar pihak Prabowo-Sandi tak mau menerima ajakan rekonsiliasi kubu Jokowi, tapi Pak Zulkifli dengan besar hati menemui Pak Jokowi yang menunjukkan ketua umum PAN itu memiliki sikap negarawan dan memikirkan kepentingan bangsa di atas kepentingan politik sesaat.
Apakah pertemuan itu ancang-ancang PAN pindah kubu sekaligus memecah belah koalisi Prabowo-Sandi?
Saya tidak setuju dengan penggunaan kata pecah belah dan pertemuan itu juga bukan ancang-ancang. Sekali lagi saya tegaskan komitmen PAN kepada Prabowo-Sandi hanya sampai 17 April 2019.
Kami ingin PAN semakin besar, tidak hanya peroleh suara enam sampai tujuh persen.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis untuk membuat partai ini semakin besar dan yang lebih penting adalah bagaimana kami mewujudkan komitmen kepada rakyat.
DPP PAN akan konfirmasi langsung Zulkifli Hasan?
Nanti kan ada rapat pasti akan ditanyakan. Yang jelas tanggung jawab Pak Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN untuk memikirkan kebijakan strategis partai, harus ada positioning yang dilakukan partai sebagai langkah maju terutama menghadapi tahun 2024. Kalau memang ada kebijakan yang harus diambil partai, itu memang hak kami.
Apakah sudah ada usaha melobi Pak Amien Rais yang hingga kini masih getol mendukung Prabowo-Sandi?
Semua unsur partai akan diajak berdiskusi. Mulai dari wasekjen, sekjen, waketum, dewan kehormatan, nanti semua kami ajak berdialog. Bagi saya yang lebih penting adalah menegakkan posisi ketua umum sebagai pemimpin utama partai, yang menjalankan roda kehidupan partai hingga mengambil kebijakan strategis untuk partai. Itu yang ingin kami tegakkan.
Apakah sudah ada pembicaraan jatah menteri di internal PAN jika kembali bergabung dengan kubu Jokowi? Termasuk mengajukan nama Asman Abnur lagi?
Belum, itu terlalu jauh. Kami saja belum terpikirkan soal itu