Imam Nahrawi Langsung Silaturahmi ke Istana
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendadak mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (30/4) sore.
Editor: Malvyandie Haryadi
Imam Nahrawi menyatakan sejauh ini yang dilakukan hanya evaluasi mengenai proposal pengajuan anggaran.
Kasus ini bermula dari penangkapan sejumlah pejabat Kemenpora dan KONI dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada Selasa, 18 Desember 2018. Setelah penangkapan itu, lembaga antirasuah menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Dua di antaranya adalah Hamidy dan Bendahara Umum KONI Jhonny E. Awuy sebagai tersangka pemberi suap.
Tiga orang tersangka lain dari Kemenpora, yaitu Deputi IV Kemenpora Mulyana, pejabat pembuat komitmen di Kemenpora, Adhi Purnomo dan Staf Kementerian Kemenpora Eko Triyanto. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.
Nama Imam Nahrawi sendiri disebut menjadi salah satu pihak yang menerima uang Rp 1,5 miliar. Hal itu diketahui dari 23 daftar nama penerima fee dana hibah Kemenpora kepada KONI.
Nama Imam ditulis dengan inisial M, dijajaran paling atas penerima fee. Menurut Fuad daftar nama itu ditulis atas perintah Ulum. Namun, Imam membantahnya. Namun, hal itu dibantah oleh Imam Nahrawi.
Bantah Mengundurkan Diri
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah kabar kedatangan Imam Nahrawi ke Istana Kepresiden itu adalah untuk menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Menpora kepada Presiden Jokowi.
"Itu info hoaks. Saya sudah konfirmasi ke mas Imam," ujar Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding.
Menurut Karding, kedatangan Imam Nahrawi bertemu Jokowi guna melaporkan rencana SEA Games 2019 di Filipina, pada November 2019 mendatang. "Mas Imam ke istana melaporkan rencana SEA Games 2019 di Filiphina," jelas Karding. (tribun network/fel/coz)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.