Kecewa Dihadang, Buruh Garment Tak Ingin Jahit Seragam Pejabat
Massa buruh dihadang oleh ratusan aparat kepolisian bersama kawat berduri di depan Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Massa buruh dariKesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN), kecewa lantaran penyampaian orasi peringatan Hari Buruh 2019 atau May Day, hanya dipusatkan di sekitaran Patung Kuda.
Sementara, di tahun-tahun sebelumnya, massa buruh dapat berorasi hingga ke depan Istana Negara.
Massa buruh dihadang oleh ratusan aparat kepolisian bersama kawat berduri di depan Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat.
"Bapak-bapak, Ibu-ibu ini kita dipasangkan kawat berduri. Padahal ini adalah perjuangan kita," ujar orator, seorang laki-laki di atas mobil komando, Rabu (1/5/2019).
Massa pun menyambut dan berteriak gemuruh "Buruh bersatu tak bisa dikalahkan".
Baca: Hari Buruh Internasional atau May Day Diperingati Tiap 1 Mei, Tahukah Kamu Sejarahnya?
Baca: Cta-cita Mulia Karim, Bocah 10 Tahun yang Sekolah Sendirian Naik Commuter Line
Baca: Jelang Persib Bandung vs Borneo FC, Begini Jawaban Miljan Radovic atas Kritik Bobotoh
Saat orasi yang disampaikan oleh serikat pekerja Garment, orator menyampaikan ancaman agar petugas kepolisian membuka blokade dan massa masuk ke wilayah Istana Negara.
"Kita buruh Garment, Tekstil, kalau tidak dicopot kawatnya, besok-besok baju pejabat dan seragam polisi tidak dijahitkan lagi," ujar orator tersebut.
Meski demikian, aparat keamanan yang bersiaga menjaga tak bergeming sama sekali.
Orasi yang disampaikan tak berlangsung lama hanya sekitar 20 menit.
Dari pantuan Tribun, aksi massa masih berjalan aman dan tanpa hambatan.
Para buruh pun beristirahat, menikmati makan siang di sekitar wilayah Patung Kuda.