Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Fenomena Perkembangan Ekonomi Semarang di Umur Ke-472

Dilan 1990 menjadi salah satu film terlaris di Indonesia sepanjang masa, terhitung selama masa penayangannya tak kurang dari 6,3 juta orang menonton f

Editor: Content Writer
zoom-in Fenomena Perkembangan Ekonomi Semarang di Umur Ke-472
Ist
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (tengah). 

Dilan 1990 menjadi salah satu film terlaris di Indonesia sepanjang masa, terhitung selama masa penayangannya tak kurang dari 6,3 juta orang menonton film yang menceritakan tentang kisah cinta Dilan dan Milea tersebut.

Namun meskipun alur cerita berlatar di Kota Bandung, Kota Semarang justru lebih memiliki peran penting dalam mengangkat film tersebut menjadi film Indonesia terlaris pada 2018. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Fajar Bustomi selaku sutradara Dilan 1990.

Dalam sebuah wawancara, Fajar mengungkapkan jika Kota Semarang cukup besar berkontribusi dalam jumlah penonton film Dilan 1990. Bahkan dirinya tak segan-segan menyebutkan jika kota dengan jumlah penonton terbanyak film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla itu ada di Kota Semarang.

"Penonton Dilan terbanyak di Indonesia ada di Semarang," ungkap Fajar Bustomi saat berada di Kota Semarang, (8/3/2018).

Di sisi lain, peran Kota Semarang dalam perkembangan industri film tanah air tak hanya sebatas menjadi penyumbang penonton saja. Sebuah rilisan film remaja di tahun ini yang digadang - gadang akan menyaingi popularitas seri film Dilan, yaitu "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu", secara khusus justru menggunakan Kota Semarang sebagai latar alur ceritanya. Terhitung sebulan lebih, proses penggarapan film yang diadaptasi dari Novel Best Seller karya Tere Liye dilakukan di sejumlah tempat di Kota Semarang tahun lalu.

Danial Rifki selaku sutradara film tersebut mengungkapkan terkejut selama sebulan lebih mengeksplorasi gedung-gedung tua di kawasan Kota Lama Semarang. Pasalnya kesan angker dari gedung - gedung tua di Kota Semarang tak nampak, dan bahkan lebih menunjukkan kesan eksotis. Hal itulah kemudian yang diungkapkannya menjadi salah satu alasan memilih Semarang sebagai lokasi syuting.

Sutradara yang telah sukses membesut puluhan film nasional itu bahkan mengaku kagum dengan terawatnya gedung - gedung tua di Kota Semarang.

Berita Rekomendasi

“Kami melakukan riset di beberapa kota, akhirnya Semarang yang kami pilih," tegasnya.

"Dan Kami memilih Semarang karena memang ada setting-setting kuno, rumah kuno, gedung kuno, terutama di Kota Lama Semarang, banyak gedung tua yang terawat,” lanjut Danial (5/8/2018) malam.

Tak hanya itu, pria yang pernah mendapatkan penghargaan Piala Citra tersebut juga menuturkan gembira karena dalam proses pengurusan perizinan untuk syuting filmnya itu berjalan lancar.

Dia pun terkejut dan mengapresiasi banyaknya pihak yang mau membantu perizinan film yang dibintangi oleh Bio One, Donny Alamsyah, Ariyo Wahab, Cornelio Sunny, serta Anya Geraldine tersebut.

“Jadi, proses syuting menggunakan aset Kota Lama sangat mudah dan menyenangkan,” katanya.

Semarang Bergeliat Jadi Salah Satu Tonggak Ekonomi Nasional

Adapun kontribusi Kota Semarang kepada perfilman nasional saat ini, baik terkait menyumbang penonton, maupun ada dalam proses produksi tak dapat dianggap angin lalu. Bagi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, saat ini Kota Semarang telah menjadi salah satu target pasar film - film yang diputar di Indonesia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas