Said Aqil: Islam Mengajarkan Persatuan dan Melarang Fitnah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta agar seluruh umat selalu menjaga keutuhan bangsa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta agar seluruh umat selalu menjaga keutuhan bangsa.
Menurutnya persatuan bangsa harus menjadi prioritas utama seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk para tokoh besar Islam.
Pernyataan tersebut ia sampaikan jelang dimulainya acara bertajuk 'Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim'.
"Sayangilah bangsa Indonesia ini, mari prioritaskan kembalikan persatuan," ujar Said Aqil, disela acara yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam.
Ia kemudian menegaskan bahwa Islam sejak awal selalu mengajarkan kebaikan.
Menjaga persaudaraan dan persatuan adalah hal yang diajarkan Islam.
"Islam mengajarkan persatuan, Islam mengajarkan ukhuwah persaudaraan, Islam mengajarkan budaya akhlaqul karimah," jelas Said Aqil.
Lebih lanjut Said Aqil menekankan hal-hal yang dilarang oleh Islam, diantaranya melakukan kekerasan.
Termasuk melarang ujaran kebencian dan fitnah.
"Islam melarang kekerasan, apalagi berbuat yang chaos dan isu-isu inkonstitusional, Islam melarang ujaran kebencian, Islam melarang fitnah adu domba," kata Said Aqil.
Tidak hanya itu, ia pun kembali menyebutkan hal lainnya yang dilarang Islam, yakni berburuk sangka antara satu dengan lainnya
"Bahkan Islam melarang suudzon, buruk sangka satu sama lain," tegas Said Aqil.
Dalam acara tersebut hadir pula Gus Muwafiq serta KH Maimoen Zubair.
Hingga kini acara Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim tersebut masih terus berlangsung.