Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketahui Syarat Wajib Dan Sahnya Puasa Sebelum Memasuki Bulan Ramadan

Bulan Ramadan dikatakan sebagai bulan yang berkah karena di bulan ini Allah SWT menjadikannya sebagai bulan ampunan

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Ketahui Syarat Wajib Dan Sahnya Puasa Sebelum Memasuki Bulan Ramadan
TribunSumsel.com
Download jadwal imsakiyah, meliputi waktu imsak, salat, serta buka puasa Ramadan 1440H/2019 di seluruh wilayah Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Kaum Muslim tak lama lagi akan memasuki bulan Ramadan. Bulan penuh berkah yang selalu dinantikan Muslim seluruh dunia.

Bulan Ramadan dikatakan sebagai bulan yang berkah karena di bulan ini Allah SWT menjadikannya sebagai bulan ampunan dengan kewajiban menjalankan puasa menahan lapar dan dahaga.

Meski telah menjadi ibadah rutin tahunan yang selalu dikerjakan setiap Muslim, syarat wajib dan sahnya puasa Ramadan rasanya perlu diingatkan terus agar puasa kita jadi lebih afdhol.

Dikutip dari berbagai sumber kitab Fiqh seperti Sullamussafinah, Sullamuttaufiq maupun Bidayatul mujtahid wa hidayatul muqtasid, para ulama fiqh menerangkan syarat wajib dan sahnya puasa dalam bab atau pembahasan tersendiri.

Pertama, mengenai syarat wajibnya puasa. Siapa saja yang diwajibkan menjalankan ibadah puasa?

1. Muslim, siapapun yang beragama Islam tentu sudah maklum adanya wajib menjalankan puasa Ramadan. Kewajiban ini sama dengan kewajiban bersyahadat, salat lima waktu, membayar zakat atau berhaji bagi yang mampu.

2. Berakal, yang dimaksud dengan berakal disini adalah seseorang yang tidak sedang mengalami gangguan jiwa atau akal seperti contohnya orang gila. Orang gila dibebaskan dari khitob orang yang wajib berpuasa.

Berita Rekomendasi

3. Baligh, adalah sesorang yang telah mencapai kedewasaan dengan ketentuan; mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta telah mencapai usia 15 tahun ke atas dan atau sudah mengalami mimpi basah.(bagi laki-laki) telah mencapai usia 9 tahun ke atas dan atau sudah mengalami "menstruasi" (bagi perempuan).

Kedua, selain wajib puasa, ulama fiqh juga menjelaskan tentang syarat sahnya puasa antara lain;
1. Muslim
2. Berakal
3. Suci dari haid dan nifas, ini khusus bagi perempuan. Apapun alasannya perempuan yang sedang dalam masa haid atau nifas usai melahirkan tidak diwajibkan berpuasa atau jika berpuasa ibadahnya tidak sah.
4. Di Hari Yang Dibolehkan. Ada beberapa hari yang diharamkan bagi Muslim menjalankan ibadah puasa diantaranya, 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, 11, 12, 13, Dzulhijjah, puasa hari syak dan wishal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas